Bisnis.com, JAKARTA—Ringgit yang terus melemah ikut mendorong kenaikan harga CPO di Bursa Malaysia pada Jumat (26/6/2015).
Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, naik 0,62% ke harga 2.278 ringgit atau Rp8,03 juta per ton menjelang penutupan.
CPO menanjak tajam menjelang penutupan perdagangan setelah pagi tadi dibuka naik 0,53% ke harga 2.276 ringgit per ton dan berfluktuasi pada kaisaran 2.254–2.280 ringgit per ton.
Ringgit yang diperdagangkan di sekitar level terendah sejak 2006 merupakan salah satu faktor yang menopang kenaikan harga CPO.
Komoditas tersebut naik 1,83% sepanjang pekan ini, setelah merosot hampir 4,5% dalam 2 minggu sebelumnya.
Ringgit telah merosot 0,65% dalam sepekan ke 3,7690 per dolar AS sekaligus menjadi mata uang Asia dengan kinerja terburuk dengan pelemahan 7,18% sejak awal tahun.
Pelemahan ringgit berpotensi mendorong ekspor CPO Malaysia seiring dengan semakin murahnya harga komoditas tersebut bagi konsumen di luar negeri, khususnya dibandingkan dengan kacang kedelai produksi Amerika Serikat.
Pergerakan Harga Kontrak CPO September 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
26/6/2015 | 2.278 | +0,62% |
25/6/2015 | 2.264 | -0,26% |
24/6/2015 | 2.270 | +2,21% |
23/6/2015 | 2.221 | +0,05% |
22/6/2015 | 2.220 | -0,76% |
Sumber: Bloomberg