Bisnis.com, JAKARTA--Perdagangan nilai tukar rupiah di pasar spot berakhir dengan terdepresiasi 0,20% ke Rp13.328 per dolar AS.
Rupiah terdepresiasi paling tajam dibandingkan mata uang lain di Asia Pasifik, diikuti ringgit yang melemah 0,17%.
Padahal, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,01% ke level Rp13.253/US$. Pada pukul 08:06 WIB, rupiah berbalik melemah 0,17% ke Rp13.278/US$.
Perdagangan rupiah di pasar spot berakhir dengan depresiasi 0,20% ke Rp13.328 per dolar AS.
Rupiah terdepresiasi paling tajam dibandingkan mata uang lain di Asia Pasifik, diikuti ringgit yang melemah 0,17%.
Rupiah melemah 0,21% ke Rp13.329/US$.
Bloomberg mengemukakan dolar AS mendapat kekuatan setelah fokus pasar bergeser kembali ke prospek suku bunga AS (Fed Rate) yang lebih tinggi dari soal penyelesaian utang Yunani.
"Fokus pasar adalah seberapa banyak ekonomi AS telah pulih pada kuartal kedua dari kuartal pertama. Menunggu indikator belanja konsumen AS, " kata Masashi Murata, Ahli Strategi Mata Uang Senior Brown Brothers Harriman seperti dikutip Bloomberg, Kamis (25/6/2015).
Ringgit Malaysia melewati rupiah sebagai mata uang yang paling tertekan hari ini. Ringgit terdepresiasi 0,31% ke 3,7630 per dolar AS pada pukul 13.41.
Adapun rupiah diperdagangkan terdepresiasi 0,2% ke Rp13.328 per dolar AS pada waktu yang sama.
Penguatan Bloomberg Dollar Index, yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap 10 mata uang, semakin tipis. Indeks dolar AS hanya naik 0,01% ke 95,277 pada pukul 13.33 WIB.
Pada pertengahan dagang, dolar Singapura mampu berbalik menguat 0,04%. Mata uang Asia Tenggara lainnya masih melemah, yaitu peso Filipina (-0,09%), ringgit Malayia (-0,3%), baht Thailand (-0,01%), dan rupiah melemah 0,21% ke Rp13.329/US$.
Rupiah diperdagangkan melemah 0,11% ke Rp13.316 per dolar AS saat bursa saham memasuki jeda siang.
Rupiah melemah 0,14% ke Rp13.319/US$. “Pasar keuangan masih waspada seiring dengan mulai kembali naiknya yield obligasi Yunani 10 tahun. Negosiasi antara Yunani dengan para pemberi utang masih berlangsung dan belum menemukan titik temu, “ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya hari ini, Kamis (25/6/2015).
Rupiah melemah 0,23% ke Rp13.332/US$.
Rupiah masih melemah saat indeks dolar Amerika Serikat pagi ini, pk. 09:58 WIB, sudah melemah 0,05% ke 95,204.
Mata uang Asia Tenggara kembali kompak memerah. Dolar Singapura (-0,14%), peso Filipina (-0,16%), ringgit Malaysia (-0,43%), baht Thailand (-0,07%), dan rupiah melemah 0,2% ke Rp13.328/US$
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Kamis (25/6/2015) melemah tipis 0,05% atau 7 poin ke level Rp13.308/US$. Sehari sebelumnya, kurs rupiah berada pada level Rp13.301/US$ atau melemah 0,35%.
Bursa Asia pun terimbas dampak kebuntuan Yunani, bursa Korsel melemah.
Indeks dolar AS melemah 0,02% ke level 95,285 pada pembukaan perdagangan hari ini, setelah Yunani kembali mengalami kebuntuan negosiasi utang yang jatuh tempo di akhir Juni 2015.
“Rupiah hari ini (25/6/2015) diperkirakan akan bergerak dikisaran 13.251-13.353 dengan kecenderungan melemah,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi dalam risetnya.
Indeks dolar AS pada perdagangan Rabu (24/6/2015) ditutup melemah 0,18% ke 95,264.
Pelemahan dolar berpotensi mengurangi tekanan rupiah.