Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO di Bursa Malaysia berfluktuasi pada Jumat pagi (19/6/2015) setelah kemarin anjlok tertekan potensi penurunan permintaan.
Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,36% ke harga 2.229 ringgit atau Rp7,99 juta per ton.
Komoditas tersebut kemudian mulai diperdagangkan menguat hingga sempat naik 0,31% ke harga 2.244 ringgit atau Rp8,04 juta per ton namun berbalik melemah 0,09% ke 2.235 ringgit per ton pada pukul 10.12 WIB.
Kemarin, CPO anjlok 2,36% tertekan spekulasi penurunan permintaan akibat kenaikan produksi pertanian India dan apresiasi tajam ringgit.
Hiro Chai dari CIMB Futures Malaysia, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan kenaikan produksi India bisa menurunkan permintaan konsumen CPO terbesar dunia tersebut.
Curah hujan tinggi diperkirakan akan mengguyur 80% wilayah di India dan mendongkrak produksi beras, kapas, jagung dan kacang kedelai di negara tersebut.
Adapun nilai tukar ringgit kemarin melejit 1,29% pada penutupan ke 3,7090 per dolar AS. Ringgit diperdagangkan melemah 0,25% sampai pukul 10.30 pagi ini di pasar spot.
Pergerakan Harga Kontrak CPO September 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
19/6/2015 (10.12 WIB) | 2.235 | -0,09% |
18/6/2015 | 2.237 | -2,36% |
17/6/2015 | 2.291 | — |
16/6/2015 | 2.291 | +1,10% |
15/6/2015 | 2.266 | -0,48% |
Sumber: Bloomberg
Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,36% ke harga 2.229 ringgit atau Rp7,99 juta per ton.