Bisnis.com, JAKARTA — Harga CPO merosot tajam pada Kamis (18/6/2015) tertekan potens kenaikan produksi pertanian India, konsumen CPO terbesar dunia.
Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, ditutup di harga terendah hari ini yaitu 2.236 ringgit atau Rp8,03 juta per ton.
CPO pagi tadi dibuka melemah 0,92% ke 2.270 ringgit per ton dan bergerak pada kisaran 2.235–2.270 ringgit per ton, terus merosot hingga harga penutupan.
Hiro Chai dari CIMB Futures Malaysia, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan kenaikan produksi India bisa menurunkan permintaan konsumen CPO terbesar dunia tersebut.
Curah hujan tinggi diperkirakan akan mengguyur 80% wilayah di India dan mendongkrak produksi beras, kapas, jagung dan kacang kedelai di negara tersebut.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Agustus 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
18/6/2015 | 2.236 | -2,40% |
17/6/2015 | 2.291 | — |
16/6/2015 | 2.291 | +1,10% |
15/6/2015 | 2.265 | -0,48% |
12/6/2015 | 2.258 | -1,48% |
Sumber: Bloomberg