Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan efektif penerbitan saham baru PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) senilai Rp2,8 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan pernyataan pendaftaran dari INPP tersebut menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
"Pernyataan efektif ini bukan merupakan persetujuan OJK atas kecukupan atau kebenaran keterangan yang tercantum dalam pendaftaran atau dokumen lampirannya," ungkapnya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Senin (15/6/2015).
Penawaran umum terbatas I (PUT) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perseroan menawarkan 8,62 miliar lembar saham baru atau sebesar 77,12% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp100 per saham.
Setiap pemegang 100 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 3 Juni 2015 pukul 16.00 WIB, berhak atas 337 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp325 per saham.
Pada PUT I ini, PT Grahatama Kreasibaru selaku pemegang saham perseroan sebesar 37%, menyerap 3,19 miliar lembar saham baru yang diterbitkan.
PT Penta Pacific Holdings Ltd. menyerap maksimum 3,5 miliar saham apabila pemegang saham HMETD tidak membeli haknya. Begitu pula dengan Elysium Investment Partners Ltd. menyerap 1,92 miliar saham dengan harga yang sama Rp325 per lembar.
PUT I ini menjadi efektif setelah disetujui oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa perseroan yang akan digelar pada 12 Juni 2015.
Perseroan menggunakan dana hasil PUT I a.l. sebesar 82,07% akan digunakan untuk melakukan pembelian saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) sebesar 920 juta lembar atau 25,91% kepemilikan dengan nilai Rp2,3 triliun dari Nexus Solutions Pte.
Kemudian, sebesar 1,52% dana hasil PUT I digunakan untuk melakukan pembelian saham berikut dari GK. Pembelian saham SP sejumlah 8,97 juta saham atau 50% kepemilikan dengan nilai Rp13,5 miliar, dan pembelian saham MPN sejumlah 25.000 lembar atau 51% kepemilikan dengan nilai Rp29 miliar.
Selanjutnya, sebanyak 3,46% dana hasil PUT I digunakan untuk pembelian saham AN sejumlah 41,2 juta lembar atau 51% kepemilikan dengan nilai Rp97 miliar. Saham tersebut dibeli dari PT Andalan Karya Property sejumlah 1,61 juta lembar atau 2% kepemilikan dan dari Unipac Holdings Ltd. sejumlah 39,58 juta lembar atau 49% kepemilikan.
Sisa perolehan dana PUT I digunakan untuk pengembangan usaha perseroan dan atau entitas anak maupun perusahaan asosiasi.