Bisnis.com, BANDUNG—Perusahaan alas kaki PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. mengalami penurunan penjualan hingga mencapai 32% pada triwulan I/2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya akibat terjadinya penurunan penjualan ekspor di tengah menguatnya nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah.
Berdasarkan laporan perseroan yang diterima Bisnis, emiten yang berkode saham BIMA itu menorehkan nilai penjualan sebesar Rp50,4 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini, sementara pada periode yang sama tahun lalu mencapai Rp74,44 miliar.
Mohammad Al Hadi, Corporate Secretary Primarindo Asia Infrastructure, menyampaikan penurunan penjualan terjadi pada penjualan ekspor produk alas kaki yang dihasilkan perseroannya.
“Lemahnya permintaan global, kenaikan biaya tenaga kerja, serta kenaikan harga berbagai komponen produksi lainnya turut berpengaruh pada penurunan penjualan ekspor tersebut,” katanya, Rabu (10/6).
Penguatan nilai dolar Amerika terhadap rupiah pada awal tahun ini justru semakin menekan perseroan pemilik merek Tomkins itu yang mengalami kerugian selisih kurs sebesar Rp8,36 miliar pada triwulan I/2015.
“Hal ini mengakibatkan pada triwulan I/2015 perseroan mengalami kerugian komprehensif sebesar Rp2,57 miliar, menurun dibandingkan dengan perolehan laba komprehensif sebesar Rp11,77 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya,” paparnya.