Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Motif apa Ekonom Singapura Sebut Rupiah Bisa Rp25.000?

Ada apa ekonom Singapura menyarankan strest test perbankan untuk nilai tukar rupiah hingga Rp25.000 per dolar AS? Apakah ada motif lain di balik itu?
Ilustrasi seorang pegawai bank tengah menghitung penukaran uang rupiah dengan dolar AS/Bisnis.com
Ilustrasi seorang pegawai bank tengah menghitung penukaran uang rupiah dengan dolar AS/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA --‎ Ada apa ekonom Singapura menyarankan strest test perbankan untuk nilai tukar rupiah hingga Rp25.000 per dolar AS? Apakah ada motif lain di balik itu?

"Angka itu (Rp25.000) dari kisaran saat ini Rp13.000-an tidak jauh. Jangan berpikir bahwa kita baik-baik saja," kata ekonom dari Nanyang Business School Singapura Lee Boon Keng di sela-sela seminar bertajuk Indonesia Financial and Economic Conference, Kamis (28/5/2015).

Untuk itu, menurut dia, level nilai tukar yang dipatok dalam stress test Bank Indonesia (BI) seharusnya bisa dinaikkan hingga Rp25.000 karena Rp15.000--seperti yang saat ini berlaku--tidak cukup menggambarkan kesiapan sistem keuangan Indonesia dalam menghadapi krisis.

Dia menekankan, perekonomian Indonesia harus bersiap menghadapi hal-hal di luar ekspektasi untuk meminimalisasi efek guncangan yang diakibatkan oleh pembalikan dana akibat pengaruh kondisi moneter global.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon menilai skenario stress test Rp25.000 per dolar AS terlalu ekstrem.(BACA: Strest Test Rp25.000 Terlalu Ekstrim)

Jika stress test dilakukan dengan skenario Rp20.000 per dolar AS, dia menegaskan agar bank-bank domestik tidak terbanting maka diperlukan penguatan modal dan pengelolaan treasury yang baik agar tahan menghadapi guncangan.

“Kondisi Indonesia saat ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan 1997/1998. Saat ini, jauh lebih kuat dan lebih siap untuk menghadapi dinamika global,” kata Nelson.

OJK sempat menegaskan agar kalangan tetap waspada dan tidak boleh terlena mengingat isu krisis tetap menggema. Untuk mengantisipasi kedatangan krisis, maka perlu ada payung hukum yang jelas.

Deputi Gubernur Bi Halim Alamsyah mengungkapkan BI telah menyiapkan skenario jika sewaktu-waktu the Fed menaikkan suku bunga secara cepat dan bila terjadi ke naikan perlahan. “Kita punya banyak regulasi yang menerapkan asas kehatihatian. BI akan tetap menjaga stabilitas ekonomi,” katanya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengungkapkan bank sentral selalu siaga dengan mengadakan stress test terhadap kondisi ekonomi. Tirta mengungkapkan skenario stress test yang pernah digunakan adalah Rp17.000 per dolar.

Untuk hasil stress test dengan skenario kurs Rp17.000 per dolar, didapati hasil yang baik. Tirta menuturkan dengan adanya peraturan posisi devisa netto maka bank-bank sudah lebih berhati-hati dalam mengelola posisi valuta asing, baik aset hingga liabilities.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper