Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO di Bursa Malaysia pada Rabu (20/5/2015) semakin jatuh. Limpahan suplai di Indonesia dan Malaysia terus membebani pergerakan harga CPO.
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, ditutup merosot 0,74% ke 2.142 ringgit atau sekitar Rp7,81 juta per ton.
Komoditas tersebut pagi tadi dibuka turun 0,93% ke harga 2.138 ringgit per ton dan sempat merosot hingga 1,25% ke harga 2.131 ringgit atau Rp7,74 juta per ton.
Harga CPO terus merosot sejak Jumat pekan lalu. Kenaikan suplai Malaysia dan potensi peningkatan tajam produksi di Indonesia membawa sentimen negatif ke pasar komoditas CPO.
Chandran Sinnasamy dari LT International Futures di Kuala Lumpur, seperti dilaporkan Bloomberg, memperkirakan stok CPO di Malaysia akan bertahan di atas 2 juta ton sampai September.
Produksi perkebunan sawit di Indonesia diperkirakan melonjak ke volume terbesar dalam 3 tahun yaitu 2,6 juta ton.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Agustus 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
20/5/2015 | 2.142 | -0,74% |
19/5/2015 | 2.158 | -1,10% |
18/5/2015 | 2.182 | -0,27% |
15/5/2015 | 2.189 | -0,77% |
14/5/2015 | 2.206 | +0,36% |
Sumber: Bloomberg