Bisnis.com, JAKARTA—Proyeksi produksi yang tinggi di Indonesia dan Malaysia terus menekan pergerakan harga CPO di Bursa Malaysia pada Selasa (19/5/2015).
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, merosot 1,15% ke 2.157 ringgit atau sekitar Rp8,03 juta per ton menjelang penutupan.
Komoditas tersebut pagi tadi dibuka turun 0,78% ke harga 2.182 ringgit per ton dan sempat jatuh hingga 1,28% ke harga 2.154 ringgit per ton.
Stok yang terus meningkat di tengah kenaikan produksi sawit di Indonesia dan Malaysia menekan pergerakan harga kontrak komoditas CPO.
Bloomberg melaporkan stok CPO di Malaysia naik 18% ke 2,19 juga ton pada April, persediaan paling banyak dalam 8 bulan terakhir.
Pada saat yang sama, produksi perkebunan sawit di Indonesia diperkirakan melonjak ke volume terbesar dalam 3 tahun yaitu 2,6 juta ton.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Agustus 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
19/5/2015 | 2.157 | -1,15% |
18/5/2015 | 2.182 | -0,27% |
15/5/2015 | 2.189 | -0,77% |
14/5/2015 | 2.206 | +0,36% |
13/5/2015 | 2.198 | -1,21% |
Sumber: Bloomberg