Bisnis.com, TANGERANG-- Pemegang saham emiten Group Lippo PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) merestui rencana penambahan modal melalui mekanisme private placement sebesar 10%.
Direktur Keuangan Siloam International Hospitals Richard H. Setiadi WP, mengatakan persetujuan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dilakukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Hotel Aryaduta Lippo Village Tangerang, Selasa (19/5/2015).
"Kami melakukan RUPSLB, salah satu agenda adalah meminta persetujuan dapat menambah modal tanpa HMETD," ungkapnya saat paparan publik.
Dia mengatakan, pemegang saham telah menyetujui rencana penambahan modal dan memberikan kuasa kepada manajemen untuk private placement 10% dari modal. Namun, dia menegaskan, hingga saat ini belum ada investor yang akan menyerap private placement tersebut.
Emiten berkode saham SILO tersebut akan menerbitkan 115,6 juta saham baru melalui mekanisme private placement. PHMETD akan dilakukan maksimum 10% dari modal disetor.
Penambahan modal tersebut dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus dalam jangka waktu 2 tahun. Perolehan dana hasil penerbitan saham baru tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan.
Selain itu, emiten berkode saham SILO tersebut juga akan menggunakan dana hasil private placement untuk modal kerja pengembangan usaha.
Saham baru yang diterbitkan akan memiliki nominal Rp100 per lembar. Tingkat dilusi yang akan terjadi pada pemegang saham lama mencapai 9,09%.
Saat ini, pemegang saham SILO terdiri dari PT Megapratama Karya Persada 60,46%, dan publik 39,54%. Setelah private placement, Megapratama Karya Persada akan menggenggam 54,97%, publik 35,94%, dan saham baru 9,09%.