Bisnis.com, JAKARTA -- PT ABM Investama Tbk. menargetkan pendapatan pada 2015 bertumbuh 10%-15% seiring penaikan harga batu bara termal dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Bila target terealisasi, emiten jasa tambang batu bara berkode saham ABMM itu dapat meraup pendapatan US$795,98 juta hingga US$832,16 juta.
Perseroan juga menargetkan EBITDA pada tahun ini naik 10%-15% dari EBITDA tahun lalu.
Tahun ini perseroan menggelontorkan belanja modal maksimal US$200 juta.
Belanja modal akan difokuskan ke solusi tenaga listrik yakni investasi di proyek independent power plant (IPP) serta diarahkan ke kontraktor tambang yakni proyek baru baik tambang dan non-tambang.
Berdasarkan materi paparan publik yang terbit Selasa, (11/5/2015), tertulis target penjualan batu bara pada tahun ini sebanyak 5,5 juta ton dari PT Tunas Inti Abadi dan satu hingga tiga juta ton dari PT Media Djaya Bersama.
Salah satu strategi dan mitigasi perseroan yakni penetrasi pasar baru untuk batu bara dari Aceh Project dan diversifikasi basi pelanggan Tunas Inti Abadi yang lebih luas.
ABMM juga berencana mempercepat pembangunan proyek IPP maupun mencari peluang untuk pertumbuhan anorganik.