Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet di bursa Jepang melejit pada Senin (11/5/2015) terpengaruh oleh stimulus moneter China, konsumen karet terbesar dunia.
Kontrak karet untuk pengiriman Oktober 2015, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange, diperdagangkan naik 0,81% ke 224,50 yen atau Rp24.565 per kilogram pada penutupan perdagangan siang.
Harga karet berbalik menguat setelah dibuka turun 0,45% ke 221,70 yen per kilogram dan sempat naik hingga 1,48% ke 226,00 yen atau Rp24.729 per kilogram.
Stimulus moneter di China sedikit mengurangi kecemasan trader atas kelesuan ekonomi di negara konsumen karet terbesar dunia tersebut.
Bank sentral China pada akhir pekan mengumumkan penurunan suku bunga pinjaman dan suku bunga deposito satu tahun sebesar 25 basis poin.
Sementara itu, Bloomberg melaporkan konsumsi karet Indonesia bisa mencapai 700.000 ton pada 2015 terdorong oleh penggunaan komoditas tersebut dalam pembangunan infrastruktur jalan.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Oktober di TOCOM
Tanggal | Yen/kg | (%) |
11/5/2015 | 224,50 | +0,81% |
8/5/2015 | 222,70 | +0,13% |
7/5/2015 | 222,40 | -0,27% |
1/5/2015 | 223,00 | +2,01% |
30/4/2015 | 218,60 | +0,88% |
sumber: Bloomberg