Bisnis.com, JAKARTA – Pada lelang surat utang negara (SUN) hari ini, total penawaran investor hanya Rp10,01 triliun, terendah dari tujuh lelang sebelumnya yang digelar sejak awal 2015.
Dari total penawaran tersebut, pemerintah menyerap hanya Rp8,66 triliun, lebih rendah 86,6% dari target indikatif Rp10 triliun. Per 8 April 2015, investor asing mengantongi 38,47% atau Rp504,31 triliun dari total surat berharga negara (SBN). Sejak awal April hingga 8 April dana masuk dari investor asing hanya Rp150 miliar.
Agung Galih Satwiko, Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Portofolio SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, menuturkan pemerintah menyerap hanya Rp8,66 triliun karena pemerintah punya batasan yield yang menjadi acuan. Jumlah hingga Rp8,66 triliun itu telah memenuhi batasan imbal hasil yang dimiliki pemerintah.
“Jika diambil di atas jumlah itu, maka akan melampaui batasan imbal hasil yang dimiliki pemerintah atau dengan kata lain cost of borrowing pemerintah semakin mahal,” kata Agung kepada Bisnis, Selasa (14/4/2015).
Pada seri FR0069 investor memasukkan dana Rp3,42 triliun dengan tawaran imbal hasil 7,17%-7,7%. Lantas, pemerintah memenangkan Rp3,1 triliun dengan imbal hasil rerata tertimbang yang dimenangkan 7,24%. Adapun, pada seri FR0071 penawaran masuk Rp4,64 triliun dengan tawaran imbal hasil 7,47%-7,7%. Kemudian, pemerintah menyerap Rp3,81 triliun dengan yield rerata tertimbang dimenangkan 7,5%.
Sementara itu, pada seri SPN jumlah penawaran masuk Rp1,95 triliun dengan tawaran imbal hasil 5,94%-6,49%. Pemerintah menyerap Rp1,75 triliun dengan rerata imbal hasi dimenangkan 5,99%