Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT Indosat Tbk. menggelar program kompetisi Indosat Stock Trading Contest (ISTC) untuk mahasiswa.
Gelaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda Indonesia mengenai pasar modal. Indosat Stock Trading Contest (ISTC) untuk mahasiswa.
President Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan inisiasi dari program ISTC ini selain untuk mendukung program Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal, juga menjadi implementasi salah satu pilar dari program Corporate Social Responsibilty (CSR) yang dimiliki Indosat yakni pilar Edukasi.
Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas edukasi generasi muda Indonesia yang didukung oleh teknologi telekomunikasi dan aplikasi.
"Termasuk edukasi tentang online trading yang mengaplikasikan banyak teknologi di dalam aktivitas perdagangan sahamnya,” tambah Alexander.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan para mahasiswa yang menjadi peserta ISTC dapat memanfaatkan program ini untuk menguji pengetahuan dan kemampuannya dalam berinvestasi di saham-saham yang tercatat di BEI. Program ISTC ini diharapkan dapat mendorong munculnya para investor muda pasar modal dari kalangan lokal yang andal.
“Sehingga pada akhirnya akan mendukung kemajuan perekonomian nasional melalui aktivitas perdagangan di pasar modal Indonesia,” ujar Ito.
Bertajuk “Wujudkan Mimpimu Menjadi Miliarder Muda”, ISTC terbuka bagi seluruh mahasiswa Indonesia. Program kompetisi ini berhadiah puluhan juta rupiah di setiap bulannya dengan total hadiah ratusan juta rupiah, gadget terbaru, serta berkesempatan bertemu para analis dan pakar ternama di dunia pasar modal Indonesia.
Program kompetisi ini akan diadakan di berbagai kampus di Indonesia serta terintegrasi dengan kegiatan Galeri Investasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia di 2014 mencapai 252,16 juta jiwa. Sebagian besar atau sekitar 48,8% penduduk Indonesia berada dalam kelompok umur muda dan rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia dalam kurun waktu 2010-2014 sekitar 1,40 persen per tahun.
Studi Bank Dunia menunjukkan bonus demografi berkontribusi sekitar 30% terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi di Asia, termasuk di Indonesia.