Bisnis.com, JAKARTA-Data penyerapan tenaga kerja yang mencapai titik terendah dalam setahun terakhir turut menekan depresiasi dolar terhadap seluruh mata uang utama dunia.
Bahkan, sejumlah mata uang negara maju mencetak reli hingga 20%, atau tertinggi sepanjang dua tahun terakhir atau sejak pemulihan ekonomi AS dimulai.
Euro menjadi pencetak apresiasi terbesar setelah membaiknya data-data perekonomian di seluruh Benua Biru. Dengan demikian, penguatan euro diprediksi terus berlanjut.
Indeks greenback merosot 1% menjadi 96,716. Berhadapan dengan yen, Paman Sam harus rela tergerus 0,7%, sementara melawan euro, dolar AS jatuh ke kisaran US$1,0982.
Mata Uang Dunia Kompak Menguat Terhadap Dolar AS
Data penyerapan tenaga kerja yang mencapai titik terendah dalam setahun terakhir turut menekan depresiasi dolar terhadap seluruh mata uang utama dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
27 menit yang lalu
Intip Capaian ESG Emiten Rumah Sakit: MIKA, HEAL hingga SILO
33 menit yang lalu
Gigit Jari Kala Harga Buyback Emas Antam Rekor 4 Kali Kamis (23/1)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
RS Mayapada (SRAJ) Targetkan Miliki 12 Rumah Sakit pada 2025
27 menit yang lalu
Intip Capaian ESG Emiten Rumah Sakit: MIKA, HEAL hingga SILO
33 menit yang lalu
Gigit Jari Kala Harga Buyback Emas Antam Rekor 4 Kali Kamis (23/1)
41 menit yang lalu
Waskita Karya (WSKT): Dua Bendungan Siap Diresmikan Presiden Prabowo
1 jam yang lalu