Bisnis.com, JAKARTA-Data penyerapan tenaga kerja yang mencapai titik terendah dalam setahun terakhir turut menekan depresiasi dolar terhadap seluruh mata uang utama dunia.
Bahkan, sejumlah mata uang negara maju mencetak reli hingga 20%, atau tertinggi sepanjang dua tahun terakhir atau sejak pemulihan ekonomi AS dimulai.
Euro menjadi pencetak apresiasi terbesar setelah membaiknya data-data perekonomian di seluruh Benua Biru. Dengan demikian, penguatan euro diprediksi terus berlanjut.
Indeks greenback merosot 1% menjadi 96,716. Berhadapan dengan yen, Paman Sam harus rela tergerus 0,7%, sementara melawan euro, dolar AS jatuh ke kisaran US$1,0982.
Mata Uang Dunia Kompak Menguat Terhadap Dolar AS
Data penyerapan tenaga kerja yang mencapai titik terendah dalam setahun terakhir turut menekan depresiasi dolar terhadap seluruh mata uang utama dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu