Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Uno Lepas Saham Bank Pundi ke Tangan Hary Tanoe

Perusahaan milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) segera mengakuisisi PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (BEKS) milik Sandiaga Uno.

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) segera mengakuisisi PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (BEKS) milik Sandiaga Uno.

Direktur Utama MNC Kapital Indonesia Darma Putra mengatakan saat ini perseroan masih dalam tahap finalisasi dokumentasi atas perjanjian merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dengan Bank Pundi.

"Sebagai komitmen perseroan atas transaksi tersebut, pada 31 Maret 2015, perseroan telah menempatkan dana sebesar Rp100 miliar untuk dana cadangan modal Bank Pundi," ungkapnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/4/2015).

Menurutnya, jika perjanjian tersebut telah final dan ditandatangani oleh kedua belah pihak, MNC Kapital akan mengumumkan kembali informasi lebih rinci mengenai transaksi tersebut.

Sebelumnya, setelah mengakuisisi saham PT Bank ICB Bumiputera Tbk. (BABP), taipan Hary Tanoesoedibjo melalui PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) bersiap untuk mencaplok saham bank kembali.

Darma Putra mengakui perseroan memang tengah berencana untuk mengakuisisi saham perusahaan perbankan yang nantinya akan digabungkan dengan Bank ICB Bumiputera atau kini bernama PT Bank MNC Internasional Tbk.

"Pada saat ini, perseroan sedang melaksanakan finalisasi kaji tuntas atau due diligence dan struktur merger yang nantinya akan mengarah pada persiapan draft perjanjian merger," ungkapnya pada pertengahan Maret lalu.

Menurutnya, sumber pendanaan untuk mengakuisisi bank tersebut akan berasal dari kas internal dan atau penambahan modal perseroan.

Dia beralasan, akuisisi bank lain selain BABP yang kemudian akan digabungkan dengan MNC Bank adalah untuk mengembangkan bisnis jasa keuangan perseroan.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah menciptakan sinergi dengan menggabungkan kekuatan bisnis perbankan yang dimiliki BABP dengan kekuatan yang dimiliki bank lain. Tujuannya, untuk meningkatkan layanan perbankan kepada masyarakat sekaligus meningkatkan pangsa pasar di sektor ritel.

Di sisi lain, perseroan juga tengah mengajukan proses perijinan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan porsi kepemilikan saham perseroan sebagai pemegang saham pengendali di BABP.

Akibat rencana itu, PT Bursa Efek Indonesia menghentikan perdagangan saham BCAP dan BEKS. Suspensi saham BCAP dan BEKS tersebut dilakukan di seluruh pasar sejak sesi I perdagangan Kamis (2/4/2015), hingga pengumuman lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper