Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GARDA TUJUH BUANA (GTBO) Hentikan Produksi Batu Bara

PT Garda Tujuh Buana Tbk. (GTBO) memutuskan untuk menutup sementara operasi tambang batu bara dalam jangka waktu minimal 3 bulan dengan berbagai alasan.
Tambang batu bara/Antara
Tambang batu bara/Antara

Bisnis.com, JAKARTA-PT Garda Tujuh Buana Tbk. (GTBO) memutuskan untuk menutup sementara operasi tambang batu bara dalam jangka waktu minimal 3 bulan dengan berbagai alasan.

Ratendra Kumar Srivastva, Direktur Utama GTBO, mengatakan tiga alasan perseroan menutup operasi a.l kondisi pasar, penurunan permintaan, dan rendahnya produksi.

"Pertama, pasokan yang kuat dan lemahnya pertumbuhan permintaan di pasar batu bara merupakan penyebab pelemahan pasar saat ini," ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (11/2/2015).

Pasokan batu bara telah meningkat akibat sebagian besar penambang terpaksa meningkatkan produksi karena lebih murah untuk memproduksi dan menjual rugi ketimbang merasionalisasi produksi.

Hal itu dinilai penting bagi para penambang untuk terus memproduksi dan menjual karena penambang berada di bawah tekanan untuk menjalankan arus kas mereka.

Menurutnya, jika penambang tidak melakukan hal itu, akan sulit untuk membayar utang yang diperoleh para penambang. Efek komulatif dari faktor-faktor tersebut adalah peningkatan pasokan batu bara di tingkat yang lebih tinggi.

"Akibatnya, harga batu bara telah jatuh lebih dari 50% dari harga batu bara pada 2012 dan 2013," paparnya.

Secara global, ada rasionalisasi produksi yang mencapai 118 juta ton, namun pengurangan produksi ini diimbangi dengan peningkatan produksi di Indonesia, Australia, dan India.

Selain itu, masalah kelebihan kapasitas juga akan menekan penurunan harga. Akan tetapi, dengan kapasitas pembangkit listrik baru dan proyek non pembangkit listrik yang bermunculan, akan membutuhkan batu bara yang pada akhirnya akan meningkatkan harga.

Kemudian, katanya, biaya produksi di indonesia telah turun 13%, namun margin menipis karena penurunan harga. Biaya penambangan yang sekitar 45% dari total biaya tunai pada 2004, saat ini menjadi 70%-75% dari total biaya tunai.

Persoalan kedua, GTBO memasok batu bara ke pasar India, yang tengah terjadi perubahan struktural dalam pasar batu bara setelah adanya pergantian pemerintahan.

"Perubahan ini akan memakan waktu 2-3 bulan lagi untuk menyelesaikannya dan kami berharap penuh bahwa kami akan mulai menjual batu bara ke pasar India pada Mei-Juni 2015 dan seterusnya," paparnya.

Faktor ketiga, kondisi musim hujan menyebabkan produksi batu bara juga terpengaruh. Sehingga, hari kerja semakin sedikit menimbulkan kenaikan biaya terutama untuk peralatan pertambangan dan infrastruktur.

Untuk itu, direksi GTBO memutuskan untuk menutup sementara kegiatan penambangan dalam jangka waktu minimal 3 bulan hingga April 2015 demi pengendalian biaya dan melindungi pasar.

"Selama periode ini, para pekerja tambang akan diberhentikan dan kontrak tongkang akan ditangguhkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper