Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungandiperkirakan cenderung menguat pada pekan ini, setelah pada penutupan perdagangan pekan lalu berhasil menyentuh level tertinggi terbarunya. Meski demikian, investor harus tetap mewaspadai potensi pembalikan arah.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 1,19% ke posisi 5.342,52 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Investor asing membukukan beli bersih Rp1,19 triliun.
Reza Priyambada, Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia mengatakan lonjakan IHSG pada penutupan perdagangan pekan lalu tidak meninggalkan utang gap sehingga masih ada potensi IHSG untuk kembali menguat pada perdagangan Senin (9/2). Meski masih memiliki peluang, biasanya IHSG akan melakukan pembalikan arah pasca menyentuh level tertinggi terbarunya.
Oleh sebab itu, IHSG juga berpeluang tertekan dan melambat dimana memungkinkan terjadinya pola konsolidasi. Adapun, pada perdagangan sepanjang pekan ini, Reza memprediksi IHSG akan berada pada rentang suppport 5.250-5.300 dan level resisten 5.352-5.364
“Jika kondisi ini terjadi (pembalikan arah), maka akan menutup peluang itu (penguatan). Kami berharap hal itu tidak terjadi atau minimal pelemahan dapat tertahan sehingga ada peluang IHSG terus menguat. Tetap harus dicermati potensi pembalikan arah seiring mulai adanya aksi-aksi profit taking,” kata Reza, Sabtu (7/2/2015).
Hans Kwee, VP Investment PT Quant Kapital Investama juga mengatakan IHSG ada potensi menguat pada perdagangan pekan ini. IHSG ada kemungkinan mencapai level 5.380 hingga akhirnya turun ke level 5.300 untuk konsolidasi dahulu.
"Saya melihat IHSG ada kemungkinan menguat sampai 5.380-an, tapi setelah itu akan turun karena sudah naik cukup tinggi. IHSG akan konsolidasi,” katanya kepada Bisnis, Jumat (6/2/2015).
Dia melihat, tidak banyak sentimen yang akan terbit pada pekan ini. “Tak ada yang signifikan, kami katakan cenderung volatile. Kalau negosiasi utang membaik antara Bank Sentral Eropa dan Yunani, market akan cenderung naik.”
Hans memprediksi, kenaikan IHSG akan terus belanjut hingga Mei nanti. Namun, pada Mei nanti, IHSG akan menemui hambatan berupa pelemahan nilai tukar rupiah dan kekhawatiran investor terkait The Fed yang berencana menaikan suku bunga Bank Sentral AS.
Meski akan terus mengalami penguatan sepanjang Februari hingga April 2015, IHSG tidak akan selamanya naik. IHSG akan melakukan konsolidasi dan relatif volatile sambil menunggu realisasi janji-janji pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur. “Yang pasti, risiko sedikit berkurang saat ini, ditambah data ekonomi kemarin juga bagus,” lanjutnya.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG masih bisa melanjutkan rally pada pekan ini dan menembus level resisten hingga 5.348. Capital inflow yang yang besar pada penutupan perkadagangan pekan lalu dan rilis cadangan devisa memberikan angin segar pada IHSG. “IHSG dalam jangka pendek berada dalam jalur uptrend,” katanya.
BACA JUGA
PREDIKSI IHSG: Pekan Ini Penguatan Bakal Berlanjut
Indeks harga saham gabungandiperkirakan cenderung menguat pada pekan ini, setelah pada penutupan perdagangan pekan lalu berhasil menyentuh level tertinggi terbarunya. Meski demikian, investor harus tetap mewaspadai potensi pembalikan arah.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Riendy Astria
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu
Ada yang Kembali Mulai Tambah Saham Telkom (TLKM)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 jam yang lalu
Ada yang Kembali Mulai Tambah Saham Telkom (TLKM)
9 jam yang lalu
Paperocks (PPRI) Catat Lesatan Laba 120% per September 2024
10 jam yang lalu