Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mogok Pekerja Berlanjut, Harga Minyak Mentah Melonjak

Harga minyak mentah terus menanjak seiring aksi mogok massal pekerja pemurnian minyak di Amerika Serikat yang mewakili 10% kapasitas produksi minyak nasional.

Bisnis.com, HOUSTON--Harga minyak mentah terus menanjak seiring aksi mogok massal pekerja pemurnian minyak di Amerika Serikat yang mewakili 10% kapasitas produksi minyak nasional.

Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 3,4% di New York pada perdagangan, Selasa (3/2/2015). Kenaikan ini terjadi selama empat hari berturut-turut. Pekerja yang mogok berasal dari Sembilan pabrik. Aksi itu sudah memasuki hari ketiga.

Awal pekan ini, Serikat pekerja United Steelworkers (USW) bernegosiasi dengan Royal Dutch Shell Plc. Namun, menurut juru bicara serikat pekerja, belum ada kemajuan berarti antara kedua belah pihak. Perwakilan dari Shell dan serikat pekerja menunda pembicaraan, kata juru bicara Shell Ray Fisher, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (3/2/2015).

Aksi mogok kali ini dilatarbelakangi oleh tuntutan USW terhadap perusahaan untuk menaikkan upah tahunan sebesar 6%. Selain itu, mereka juga mendesak proyek yang telah diberikan pada kontraktor di luar serikat agar dialihkan ke anggota USW, serta reduksi iuran layanan kesehatan.

Namun, perusahaan minyak juga menghadapi masa krisis mengingat ambruknya harga minyak sejak Juni 2014. Harga minyak mentah terdepresiasi lebih dari 50% dari level tertingginya pada kisaran US$107/barel.

Melonjaknya pasokan minyak mentah dunia akibat produksi shale oil AS tak diimbangi oleh naiknya permintaan. Pasalnya, perlambatan ekonomi global menggerus permintaan minyak dan menggerus harga komoditas sektor energi tersebut.

Pada perdagangan pagi, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2015 dibuka menguat 0,44% ke posisi US$49,79 per barel.

Penguatan itu berlanjut pada pukul 06:47 ke posisi US$50,14 atau naik 1,15%. Sedangkan Senin kemarin (2/2/2015), harga komoditas bahan bakar acuan pasar di Amerika Serikat itu naik signifikan 2,76% atau bertengger di level US$49,57 per barel.Kontrak minyak mentah tersebut terakhir menyentuh US$50 per barel pada Senin (5/1/2015).  

Sedangkan pada penutupan perdagangan kemarin, harga minyak Brent menguat 3,32% atau bergeser ke posisi US$54,75 per barel sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (3/2/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper