Bisnis.com, JAKARTA--- Perusahaan pengelola pelabuhan Indonesia Timur, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) tengah menyiapkan penerbitan obligasi senilai Rp5 triliun untuk memenuhi kebutuhan pendanaan proyek revitalisasi pelabuhan.
Direktur Keuangan Pelindo IV Budi Revianto mengatakan persiapan penerbitan obligasi itu sudah dilakukan sejak tahun lalu yang dimulai dengan pemeringkatan perusahaan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
“Pemeringkatan dulu. Itu stimulus untuk calon investor,” kata Budi kepada Bisnis seusai menghadiri rapat manajemen Pelindo IV dan Komisi VI DPR terkait Penyertaan Modal Negara, Senin (26/5).
Pada tahun lalu, Pefindo menetapkan peringkat idAA bagi Pelindo IV dengan prospek stabil yang berlaku sejak 28 April 2014 hingga 1 April tahun ini.
Peringkat itu dianggap mencerminkan dukungan pemerintah terhadap kepentingan perusahaan karena kepentingan strategis dari pelabuhan, tingkat leverage keuangan yang konservatif dan proteksi arus kuat yang kuat dan marjin profitabilitas yang stabil.
Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh skala ekonomi dari area pelayanan perusahaan yang lebih kecil dibandingkan dengan operator pelabuhan pemerintah lainnya dan karakteristik industri pelabuhan yang sangat tergantung pada kondisi perekonomian dan peraturan pemerintah.
Budi mengatakan dana dari penerbitan obligasi itu bakal digunakan untuk revitalisasi pelabuhan yang bakal menjadi hub. Perusahaan akan fokus pada revitalisasi pelabuhan di Sorong (Papua Barat), Makassar (Sulawesi Selatan) dan Bitung (Sulawesi Utara).
Kendati telah menyiapkan rencana penerbitan obligasi tersebut, manajemen perusahaan tengah menanti keputusan pemerintah dan DPR soal rencana PMN bagi Pelindo IV senilai Rp2 triliun di RAPBN-P 2015. “Mungkin angkanya [obligasi] agak berubah kalau PMN keluar,” katanya.
Menurutnya, apabila DPR menyetujui usulan pemerintah terkait pemberian PMN tersebut maka Pelindo IV akan mencermati ulang rencana penerbitan obligasi itu. Sejauh ini, perusahaan mempertimbangkan penerbitan obligasi itu pada 2018.
Budi mengakan perusahaan bekerjasama dengan PT Mandiri Sekuritas untuk menghitung kebutuhan pendanaan perusahaan. Pada tahun ini, Pelindo IV membutuhan dana sekitar Rp1,2 triliun.