Bisnis.com, JAKARTA– Investor asing masih mendominasi kepemilikan saham, sebesar 65%, pada triwulan IV/2014.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan kepemilikan saham tersebut turun 1% dari periode sebelumnya. Nilai kepemilikan saham investor asing meningkat tipis dari Rp1.842,79 triliun menjadi Rp1.864,97 triliun. Nilai kepemilikan saham investor lokal juga meningkat sebesar Rp12,67 triliun dari Rp1.014,08 triliun per triwulan III/2014 menjadi Rp1.026,75 triliun pada triwulan IV/2014. Dari total kepemilikan saham, 36% dimiliki investor lokal.
“Lebih dari setengah pemegang efek dari investor lokal berasal dari tipe pemegang efek corporate sebesar 54%, disusul dengan individu sebesar 16,5%,” tulis manajemen KSEI lewat siaran pers yang diteriama Bisnis, Rabu, (14/1/2015).
Total nilai aset yang tercatat di C-BEST bertumbuh 1,55% atau Rp48,7 triliun dari Rp3.149,34 triliun menjadi Rp3.198,07 triliun. Salah satu faktor kenaikan total aset yang tercatat di KSEI yakni adanya peningkatan nilai aset pada jenis efek saham sebesar Rp34,86 triliun dan medium term notes sebesar Rp3,40 triliun.
Total aset yang tercatat di KSEI tersebut masih didominasi jenis efek saham dengan total nilai sebesar Rp2.891,73 triliun atau sekitar 90% dari total nilai aset. Kenaikan total nilai aset yang tercatat di KSEI tersebut sejalan dengan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus meningkat sejak triwulan I hingga triwulan IV/2014.
Hingga akhir Desember 2014, jumlah investor pasar modal Indonesia yang mengacu pada jumlah single investor identification (SID) secara konsisten terus meningkat sejak triwulan I. Jumlah investor pasar modal Indonesia hingga akhir 2014 mencapai 364.465, atau naik sekitar 10% dibanding awal tahun 2014. Kenaikan ini sejalan dengan tren kenaikan jumlah sub rekening efek dan login ke fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang masing-masing meningkat sekitar 10% dibandingkan dengan periode triwulan I.