Bisnis.com, JAKARTA - Performa kinerja imbal hasil reksa dana tahun ini diprediksi tidak secemerlang pencapaian pada 2014.
Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja imbal hasil (return) reksa dana sepanjang 2014, khusunya reksa dana saham cukup cemerlang.
Return reksa dana saham tahun lalu tercatat 27,86% atau di atas pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang 22,29%. Adapun, return reksa dana campuran tercatat 16,91% dan reksa dana pendapatan tetap 7,85%.
Namun, pencapaian tersebut diprediksi sulit dikejar pada tahun ini. Analis PT Infovesta Utama Vilia Wati mengatakan kinerja reksa dana secara umum masih cukup prospektif tahun ini. Hanya saja, pencapaian tahun ini diperkirakan tidak akan seoptimistis tahun lalu.
Return reksa dana saham sepanjang tahun ini (year on year secara rerata di akhir 2015) diprediksi sekitar 11%-14%. Kemudian, return reksa dana campuran sekitar 9%-11%, dan reksa dana pendapatan tetap 7%-8%. Menurutnya, ada beberapa hal yang dicermati investor tahun ini.
“Antara lain rilis data makro ekonomi baik global maupun domestik, rilis data laporan keuangan emiten, kebijakan pemerintah, suku bunga acuan, serta rencana the Fed untuk menaikkan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS),” kata Vilia kepada Bisnis, Selasa (6/1).
Sementara itu, sepanjang tahun lalu performa reksa dana ditopang oleh berbagai hal, seperti pergerakan reksa dana saham yang lebih agresif dibandingkan dengan IHSG.
Dengan demikian, pada saat bursa saham menanjak, kinerja reksa dana saham umumnya melaju lebih kencang. Tetapi sebaliknya, pada saat bursa saham turun, reksa dana saham umumnya akan terkoreksi lebih dalam pula.
Selain itu, pencapaian tahun lalu juga ditopang oleh kebebasan Manajer Investasi dalam mengelola portofolio reksa dana saham, seperti memilih sektor saham yang dipercaya akan berkinerja baik serta saham-saham yang potensial.
“Sepanjang tahun 2014 sektor properti dan keuangan merupakan dua sektor yang memberikan return tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 55,76% dan 35,41%,” ungkapnya.