Bisnis.com, JAKARTA – Saham negara berkembang jatuh seiring dengan penyelidikan perusahaan minyak milik pemerintah Brasil yang mendorong penurunan Ibovespa dalam tiga minggu, lebih dalam dibandingkan dengan reli saham China yang diperdagangkan di Hong Kong.
Potreleo Brasileiro SA anjlok 6,6% setelah regulator surat berharga Brasil pada 30 Desember membuka penyelidikan terhadap perusahaan itu, yang sudah berada di pusat investigasi korupsi terbesar sepanjang sejarah negara tersebut.
China Vanke Co melonjak 11% memimpin the Hang Seng China Enterprises Index di Hong Kong ke level tertinggi 2.011. Indeks saham India menguat 1,4% karena pemerintah berjanji membangun jalan lebih banyak.
MSCI Emerging Markets Index turun 0,3% menjadi 953,72, memangkas kenaikan menjadi 0,1%. Indeks manufaktur China merosot ke level terendah dalam 18 bulan, menekan para pembuat kebijakan untuk berbuat lebih banyak mendorong pertumbuhan.
Ibovespa turun 3%. Petrobras mengatakan mereka pekan ini melarang 23 kontraktor ambil bagian dalam penawaran setelah kejaksaan memperluas investigasi kasus suap.
Perluasan pengawasan terhadap perusahaan minyak milik negara itu memberi sinyal ‘tampak seperti masalah tata kelola pemerintahan’ di Brasil, Alejandro Urbina, manajer uang Silva Capital Management LLC di Chicago, kepada Bloomberg melalui telepon. “Ini akan memakan waktu cukup lama bagi pemulihan ekonomi. Bisa jadi ada tekanan pada aset Brasil untuk sementara.”
Real Brasil turun 1,4% terhadap dolar AS, sebagaimana dicatat Bloomberg terhadap 20 mata uang negara berkembang yang melemah 0,8%.
Presiden Dilma Rousseff mengatakan dalam pelantikannya 1 Januari, dia akan memperketat anggaran Brasil, meningkatkan investasi, dan menaikkan produktivitas untuk menghidupkan kembali pertumbuhan di ekonomi terbesar di Amerika Latin itu.