Bisnis.com, JAKARTA— Minyak WTI pada perdagangan siang ini, Rabu (10/12/2014) anjlok 1,22% ke US$63,04 per barel.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menyatakan selain suplai minyak global masih melimpah, laporan Institusi Perminyakan AS (API) yang menunjukkan stok minyak AS naik 4,4 juta barel untuk sepekan hingga 5 Desember, membuat investor khawatir.
Menurutnya kondisi itu juga diperburuk oleh lemahnya data ekonomi Jepang dan China yang dirilis pagi ini di tengah prospek permintaan minyak dari negara konsumen bahan bakar terbesar dunia itu melemah.
Apalagi indeks manufaktur Jepang turun ke level 8,1 untuk kuartal terakhir 2014, sedangkan inflasi China melambat dengan hanya mencatatkan kenaikan 1,4% di November.
“Ini mungkin dapat menjaga sentimen negatif untuk minyak,” ujar Zulfirman.
Meski demikian, ujarnya, mulai masuknya musim dingin di berbagai negara sepertinya dapat memberikan harapan akan terjaganya outlook permintaan. Permintaan minyak cenderung meningkat ketika dunia mengalami musim dingin yang jatuh pada periode Desember-Februari.