Bisnis.com, JAKARTA - Henan Putihrai Analytics menyatakan beberapa berita aksi korporasi masih menjadi sorotan investor, Selasa (2/12/2014), selain berita umum lainnya.
Berikut ringkasan berita yang banyak dicari investor, Selasa (2/12/2014):
BNLI Akan Bayar Bunga Obligasi
BNLI akan melakukan pembayaran atas pelunasan pokok dan bunga terakhir atau bunga ke-4 Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 seri A. Tingkat bunga obligasi ini sebesar 10% per tahun dengan jangka waktu 370 hari dan jatuh tempo 3 Januari 2015 namun karena hari Sabtu maka pelunasan dilakukan Senin 5 Januari 2015. (topsaham.com)
BMRI : Porsi Kredit Pengolahan Capai 21,3%
BMRI per September 2014 telah menyalurkan kredit ke sektor industri pengolahan sebesar Rp 96,1 triliun atau tumbuh 8% secara YoY. Nilai tersebut setara dengan 21,3% dari total portofolio kredit Bank Mandiri pada akhir September 2014. (kontan.co.id)
MTLA Dapat Pinjaman Rp 415 Miliar
MTLA mendapat fasilitas kredit dari BMRI senilai total Rp 415 miliar. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk mendukung kebutuhan belanja modal Metland di 2015, seperti untuk mendukung pembangunan Metropolitan Mall Cileungsi, Bogor. (iqplus.info)
BSWD Right Issue Rp 486 Miliar
BSWD bakal menerbitkan saham baru melalui PUT II alias right issue sebanyak 173,6 juta lembar dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Setiap saham ditawarkan dengan harga Rp 2.800 sehingga bank tersebut akan meraup dana sebesar Rp 486 miliar. (beritasatu.com)
AALI Siapkan Capex Rp 3,5 Triliun Pada 2015
AALI menyiapkan dana investasi Rp 3,5 triliun pada tahun 2015. AALI tahun ini berkomitmen untuk menuntaskan akuisisi 50% saham PT Kreasijaya Adhikarya, anak usaha Kuala Lumpur Kepong (KLK) Berhad. (topsaham.com)
AKRA : Piutang Jatuh Tempo Mencapai Rp 2,01 Triliun
AKRA telah menerima sebagian dari piutang usaha yang telah jatuh tempo. Total piutang yang telah jatuh tempo perseroan di akhir September 2014 mencapai Rp 2,01 triliun. Mengutip laporan keuangan per kuartal III 2014, total piutang usaha AKRA teracatat mencapai Rp 5,12 triliun. (kontan.co.id)
MPPA Diberi Peringkat idAA– Oleh Pefindo
MPPA diberi peringkat idAA– oleh Pefindo dengan outlook terhadap peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat yang diberikan mencerminkan posisi perusahaan yang kuat pada industri ritel makanan modern, lokasi toko yang tersebar luas dan tingkat proteksi arus kas dan struktur permodalan yang kuat. (iqplus.info)