Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang Januari-Oktober 2014, total return yang diberikan obligasi pemerintah tercatat sebesar –13,18%, menyentuh level terendah dalam 3 tahun terakhir, seiring meningkatnya yield sejak awal tahun ini.
Sementara itu, mengacu pada riset PT Danareksa Sekuritas, total return yang dihasilkan obligasi korporasi juga bernasib sama, yakni hanya sebesar 4,7%, lebih rendah dibandingkan 10 bulan pertama 2013 sebesar 10,81%.
Kendati demikian, menurut Yudistira Slamet, Head of Debt Research Danareksa Sekuritas, obligasi pemerintah mulai memberikan return lebih tinggi pada bulan lalu yang mencapai 3,63%, dibandingkan dengan raihan pada September 2014 sebesar -1,1%.
“Return obligasi pemerintah pada bulan lalu juga lebih tinggi dibandingkan obligasi korporasi sebesar 1,88%,” paparnya dalam riset yang diperoleh Bisnis, Minggu (16/11/2014).
Dia menambahkan peningkatan harga menyebabkan price return obligasi pemerintah pada Oktober 2014 mencapai 3,22%, terutama pada obligasi dengan tenor di atas 3 tahun yang menghasilkan price return sebesar 3,39%, lebih tinggi dari obligasi dengan tenor di bawah 3 tahun sebesar 0,42%.
Perbaikan return yang diberikan obligasi pemerintah, lanjutnya, dipicu penurunan imbal hasil surat utang negara.
Danareksa Government Bonds Yield Index menunjukkan penurunan sebesar 41,7 basis poin selama bulan lalu dan mencapai 8,13% per 31 Oktober 2014.
Mengacu pada data PT Penilai Harga Efek Indonesia, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun terus memperlihatkan tren penurunan, yakni menyentuh level 7,86% pada akhir pekan lalu, turun 8 basis poin dibandingkan hari sebelumnya sebesar 7,94%.