Bisnis.com, JAKARTA- Sepanjang tahun berjalan 2014, penerbitan obligasi korporasi masih didominasi oleh perusahaan pembiayaan dan perbankan. Adapun, penerbitan obligasi dari sektor konstruksi dan infrastruktur relatif sepi dibandingkan dengan tahun lalu.
Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd 30 Oktober 2014), nilai penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp39,33 triliun. Sebagian besar didominasi oleh perusahaan pembiayaan dengan nilai emisi Rp15,8 triliun.
Di susul oleh sektor perbankan dengan nilai emisi Rp11,95 triliun. Kemudian, sektor properti dengan nilai emisi Rp2,42 trilun, sektor makanan dan minuman Rp2,25 triliun dan sektor transportasi dengan nilai emisi Rp1 triliun.
Selanjutnya sektor retail dengan nilai penerbitan emisi Rp2 triliun, sektor pupuk Rp1,69 triliun, sektor telekomunikasi Rp1 trilun dan sektor perkebunan Rp200 miliar.
Adapun, untuk sektor konstruksi dan infrastruktur, penerbitan obligasi hanya dilakukan pleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang menerbitkan obligasi berkelanjutan Tahap II Seri T senilai Rp1 triliun. Padahal, selain sektor perbankan dan pembiayaan, sektor infrastruktur memiliki potensi yang besar untuk mencari pendanaan lewat obligasi.
Direktur Utama PT Pefindo Ronald T. Andi Kasim mengatakan setiap tahunnya penerbitan obligasi selalu didominasi oleh sektor perbankan dan pembiayaan. Penerbitan obligasi korporasi dari sektor infrastruktur memang relatif sepi. “Sepi karena suku bunga yang relatif tinggi,” kata Ronald kepada Bisnis, Rabu (5/11).
Begitu juga untuk tahun depan, kata Ronald, belum ada perusahaan di sektor infrastruktur yang mendatangi Pefindo untuk dirating. Sebenarnya, selain JSMR, ada PT Sarana Multi Infrastruktur yang menerbitkan obligasi tahun ini. “Tapi kami kelompokkan ke dalam sektor pembiayaan,” katanya.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Sarana Multi Infrastruktur menerbitkkan obligasi I Seri A dengan emisi Rp100 miliar dan Seri B dengan nilai emisi Rp900 miliar.
Bila dibandingkan dengan penerbitan obligasi tahun lalu, penerbitan obligasi dari sektor konstruksi dan infrastruktur tahun ini lebih rendah. Pefindo mencatat, tahun lalu sektor konstruksi menyumbang Rp2,2 triliun penerbitan obligasi, sedangkan untuk sektor infrastruktur subsektor perusahaan jalan tol senilai Rp2,1 triliun.