Bisnis.com, JAKARTA - Tren kinerja reksa dana indeks merangkak naik sejak awal Oktober, dipicu membaiknya kinerja sejumlah saham-saham pilihan pada portofolio indeks acuannya.
Berdasarkan data Infovesta Utama sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd 22 Oktober 2014), Reksa Dana CIMB-Principal Index IDX30 secara teknis berkinerja paling memuaskan dengan return 22,59%, unggul (outperform) dari indeks acuannya IDX30 yang tumbuh 21,89%.
Reksa dana indeks lainnya yang mampu mengungguli indeks acuannya adalah Kresna Indeks 45 dengan imbal hasil 21,34%, sedangkan LQ45 hanya tumbuh 21,28%.
Kemudian, Danareksa Indeks Syariah yang mengekor kinerja Jakarta Islamic Index cenderung tumbuh moderat dengan imbal hasil 14,17%, atau mencatat tracking error tipis dari performa JII yang 14,19%.
Adapun Indeks Bisnis-27 mencetak pertumbuhan 21,54%. Penguatan itu turut menopang imbal hasil reksa dana PG Indeks Bisnis-27 yang mencatat imbal hasil 20,94%, meski masih di bawah performa Indeks Bisnis-27.
Gambaran saja, dalam prospektus reksa dana indeks, rerata penetapan tracking error dipatok -2% hingga 2% dalam mengekor kinerja indeks acuannya. Proporsi itu menjadi komitmen manajer investasi dalam mengelola performa portofolionya tidak meleset jauh dari pergerakan benchmark.
Namun, bila dibandingkan dengan kinerja per 3 Oktober, pencapaian hingga 22 Oktober ini mengalami penaikan yang cukup signifikan. Reksa dana CIMB-Principal Index IDX30 ketika itu mencatat return hingga 18,28%. Kemudian, Kresna Indeks 45 mencatat imbal hasil 17,42% dan PG Indeks Bisnis-27 yang mencatat imbal hasil 17,33%.
Vilia Wati, analis PT Infovesta Utama, mengatakan dibandingkan dengan kinerja per 3 Oktober 2014, imbal hasil produk reksa dana indeks tercatat mengalami penaikan yang cukup signifikan. Hal ini seiring bursa saham atau indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tumbuh 2,53% pada periode 3 Oktober-22 Oktober tersebut.
“Kami melihat mulai meningkat setelah 17 Oktober, menjelang pelantikan sampai sekarang. Secara global, pasar saham juga mengalami kenaikan, ini menyeret naik,” kata Vilia saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (23/10/2014).
Menurutnya, hingga akhir tahun tren reksa dana indeks mengikuti kinerja indeks acuan diperkirakan masih akan berfluktuatif dengan kecenderungan menguat. Penguatan masih akan terjadi seiring adanya ekspektasi makro ekonomi yang akan membaik secara jangka panjang pasca kenaikan harga BBM meski ada potensi fluktuasi dalam jangka pendek.