Bisnis.com,JAKARTA -- PT Asahimas Flat Glass Tbk, emiten kaca, menjadikan kenaikan harga sebagai salah satu pilihan yang mungkin akan diterapkan dalam menghadapi rencana kenaikan harga BBM.
Sekretaris Perusahaan Asahimas Flat Glass (AMFG) Christoforus mengatakan rencana pemerintah untuk menaikkah harga bahan bakar minyak (BBM) tentunya menjadi perhatian tersendiri bagi pelaku pasar, termasuk perseroan. Meski belum final, perseroan menjadikan rencana kenaikan harga sebagai salah satu opsi kebijakan yang akan dilakukan guna meminimalisir tergerusnya laba.
"Iya itu [kenaikan harga] bisa menjadi pilihan. Tapi belum final ya, kami harus menghitung-hitung lagi," ujar Christoforus saat dihubungi Bisnis, Senin (13/10/2014).
Menurut Christoforus, selain kenaikan harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik dan kenaikan upah buruh tentunya akan semakin memberatkan beban perseroan. Mau tidak mau perseroan harus mencari strategi yang sesuai agar perseroan tidak dirugikan. Faktor-faktor itu yang membuat kami memutuskan untuk menaikkah harga. Kalo saat ini kami belum melakukan tindakan khusus, namun kalau ada ongkos-ongkos yang naik lagi kami akan melakukan penyesuaian, katanya.
Christoforus menuturkan pada tahun ini perseroan setidaknya telah menaikkah harga sekali, dengan persentase kenaikan sebesar 7%. Waktu pastinya saya lupa, kisarannya sekitar 7%, katanya.
Terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar, menurut Christoforus AMFG tidak mengalami masalah yang berarti. Hal ini terkait strategi natural hedging yang diberlakukan perseroan, sekitar 40% penjualan merupakan pasar ekspor. Kami ada natural hedging, 40% ekspor. Kalau pelemahan rupiah ini semakin lama, tidak menutup kemungkinan kami akan menaikkan porsi ekspor, katanya.