Bisnis.com, JAKARTA – Selain mencari dana segar untuk ekspansi melalui initial public offerings (IPO), operator taksi PT Blue Bird Tbk. juga menawarkan saham bagi para karyawan perseroan.
Malalui program kepemilikan saham pegawai (Employee Stock Allocation/ESA), Blue Bird mengalokasikan 3,3 juta lembar saham atau 0,62%.
Perseroan juga akan melaksanakan MESOP (Manajemen and Employee Stock Option Plan) sebanyak 26,57 juta lembar saham atau 1% dari penambahan modal.
"Tujuan kami tidak hanya untuk mencari dana, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para pengemudi untuk ikut tumbuh bersama kami,” ujar Purnomo Prawiro, Presiden Direktur Blue Bird, Jumat (3/10/2014).
Perseroan telah menunjuk penjamin emisi efek untuk IPO tersebut yaitu PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT UBS Securities Indonesia.
Blue Bird menargetkan dapat meraih dana hingga Rp4,9 triliun dari penawaran umum saham perdana sebanyak-banyaknya 531,4 juta lembar saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor.
Adapun, harga penawaran ditetapkan pada kisaran Rp7.200 – Rp9.300 per lembar saham. Sekitar 50% dari dana initial public offerings (IPO) itu akan digunakan untuk membiayai belanja modal termasuk pembelian kendaraan dan akuisisi pool.
Sementara itu, perseroan mengalokasikan sekitar 35,71% untuk melunasi pinjaman dari sejumlah bank dan sekitar 14,29% akan dimanfaatkan sebagai modal kerja perseroan dan entitas anak.