Bisnis.com, JAKARTA -- Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bergerak menguat 0,14% pada pukul 11.07 WIB, Kamis (25/9/2014). WTI untuk pengiriman November tahun ini di bursa New York pada waktu tersebut ada di level US$94,7/ barrel.
Zulfirman Basir, Analis PT Monex Investindo Futures, mengatakan sentimen positif terhadap harga komoditas itu berasal dari serangan udara AS dan sekutu Arabnya di Syria.
“Serangan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya produksi dari kawasan produsen minyak di Timur Tengah,” ujarnya melalui riset yang diterima Bisnis.com, Selasa (30/9/2014).
Meski demikian, investor juga khawatir dengan outlook permintaan Cina setelah data pagi ini menunjukan berkurangnya aktivitas sektor manufaktur negeri itu.
Sinyal yang mengindikasikan bertambahnya ancaman perlambatan ekonomi terbesar No.2 di dunia tersebut dapat memberikan sentimen negatif untuk minyak.
“Outlook minyak kini menjadi netral, di mana minyak dapat alami pelemahan terbatas dengan target penurunan US$90,4 dan stop-loss US$95,5/barrel. Minyak WTI mungkin akan diperdagangkan di kisaran US$93,65 hingga US$95,3 per barrel untuk hari ini,” jelas Zulfirman.