Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menyerap Rp7,75 triliun dari lelang surat utang negara (SUN) yang digelar hari ini. Jumlah itu hanya 39,01% dari total penawaran yang masuk.
Dalam keterangan resminya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan menyampaikan dari target indikatif Rp10 triliun, penawaran yang masuk mencapai lebih dari Rp19,86 triliun.
Namun, yang diserap hanya Rp7,75 triliun.
Obligasi yang dilelang terdiri dari lima seri, yaitu SPN03150103, SPN12151001, FR069, FR071, dan FR068. Dari jumlah tersebut, DJPU sama sekali tidak menyerap seri FR069.
Head of Fixed Income PT Manulife Asset Management Ezra Nazula mengatakan nilai penyerapan kurang dari separuh penawaran yang masuk karena target pembiayaan dari SUN untuk tahun ini sudah hampir terpenuhi.
“Pemerintah tidak mau mengambil penawaran yang terlalu tinggi. Ini hal yang tepat,” tuturnya kepada Bisnis.com, Selasa (30/9).
Penawaran imbal hasil yang masuk untuk seri FR069 berkisar 8,29%-8,55%, seri FR071 antara 8,87%-9,06%, sedangkan FR068 9%-9,5%.
Pada Senin (29/9), pemerintah juga menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Seri PBS007 senilai Rp1 triliun secara private placement. Tenornya 26 tahun dengan imbal hasil 9,1%.
Surat utang tersebut memiliki underlying asset berupa proyek atau kegiatan yang tercantum di APBN 2014.