Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Pangkas Target Penerbitan Obligasi Korporasi Jadi Rp45 Triliun

PT Pemeringkat Efek Indonesia memperkirakan total nilai emisi penerbitan obligasi sepanjang 2014 hanya sekitar Rp45 triliun.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia memperkirakan total nilai emisi penerbitan obligasi sepanjang 2014 hanya sekitar Rp45 triliun.

Artinya, Pefindo kembali memangkas targetnya. Berdasarkan catatan Bisnis, Pefindo sudah pernah memangkas target proyeksi penerbitan obligasi korporasi secara nasional pada tahun ini. Awalnya, emisi obligasi diproyeksikan Pefindo bisa mencapai Rp75 triliun.

Namun, target emisi direvisi menjadi Rp62 triliun dan porsi pemeringkatan oleh Pefindo diperkirakan sekitar Rp52 triliun. “Ya sekarang revisi lagi, kami memang tidak menyangka, dampaknya tahun politik dan turunnya pertumbuhan ekonomi ke pasar obligasi seperti ini,” kata Presiden Direktur Pefindo Ronald T. Andi Kasim di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/9/2014).

Ronald mengatakan, pasar obligasi di Indonesia memiliki korelasi yang erat dengan pertumbuhan ekonomi. Adapun pada 2013, perekonomian Indonesia mulai menurun dan berlanjut hingga 2014. Dia memandang, hal ini memang sebenarnya rutin terjadi. “Jadi siklusnya, akan terjadi penurunan saat krisis dan setahun setelahnya,” tambah dia.

Berdasarkan catatan Pefindo, nilai emisi penerbitan obligasi sepanjang 2012 tercatat Rp73 triliun. Kemudian pada 2013, angka tersebut turun hingga Rp62,67 triliun. Adapun hingga semester I/2014, Pefindo telah merealisasikan pemeringkatan obligasi korporasi senilai Rp28 triliun yang berasal dari 30 perusahaan.

Memasuki semester II/2014 hingga saat ini, Pefindo mencatat sudah mengantongi mandat pemeringkatan enam belas perusahaan yang siap menerbitkan obligasi dengan total nilai emisi Rp12 triliun pada paruh kedua tahun ini.

Keenam belas perusahaan yang menerbitkan obligasi (termasuk medium term notes/MTN) tersebut terdiri dari 4 perusahaan keuangan non bank, 4 perusahaan perbankan, 2 perusahaan konstruksi, dan sisanya terdiri dari perusahaan di sektor telekomunikasi, jalan tol, properti, ritel, farmasi, dan rumah sakit.

Artinya total Rp40 triliun, saya perkirakan ada sekitar Rp5 triliun lagi sampai akhir tahun jadi totalnya Rp45 triliun. Kami benar tidak menyangka tahun politik ini juga memberikan dampak, mungkin karena hanya dua capres.”

Meski demikian, Pefindo optimistis pasar obligasi akan kembali bergairah tahun depan. Diperkirakan nilai emisi obligasi korporasi tahun depan bisa menyentuh angka Rp60 triliun. Menurutnya, sekitar 10 perusahaan dengan nilai emisi Rp12 triliun yang pada awalnya akan menerbitkan obligasi baru tahun ini, menunda hingga tahun depan.

Selain itu, semangat pemerintahan baru juga akan mendorong perusahaan dan investor untuk kembali meramaikan pasar obligasi. Adapun adanya rencana penaikan suku bunga The Fed, kata Ronald, tidak akan memberikan banyak pengaruh bila kenaikannya tidak sgnifikan.

Dia optimistis investor tidak akan serta merta langsung menarik dananya. “Adanya pemerintahan baru akan mendorong, ini kalau semua berjalan dengan smooth.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper