Bisnis.com, TOKYO - Seng (zinc) rebound, setelah terpuruk ke level paling parah dalam 30 bulan kemarin, karena investor berspekulasi bahwa harga jatuh itu terlalu jauh.
Logam ini di London naik sebanyak 1,1% setelah kehilangan 3,6% kemarin, terbesar sejak Maret 2012. Pasar juga mendapatkan dukungan penguatan dolar AS yang terhenti, mengerem investor dari aksi penjualan lebih lanjut penjualan komoditas dalam mata uang AS.
"Ini rebound jarena kerugian kemarin itu berlebihan," kata Kazuhiko Saito, analis di Fujitomi Co, broker komoditas di Tokyo, yang juga menyebut pengaruh dolar AS terhadap penguatan logam ini.
Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, sedikit berubah di dekat 14 bulan tinggi hari ini, Rabu (10/9/2014).
Zinc untuk pengiriman 3 bulan di London Metal Exchange naik 1% menjadi US$2.327 per metrik ton pada pukul 11:01 di Tokyo setelah diperdagangkan setinggi US$ 2,329.50. Harga naik 13% tahun ini.
Manajer uang meningkatkan taruhan net-long pada seng untuk kontrak 89.507 per 5 September, dibandingkan dengan 83.697 kontak pada pekan sebelumnya, menurut London Metal Exchange pedagang laporan kemarin.
Tembaga di London naik 0,6% menjadi US$ 6.879 per ton. Di New York, kontrak untuk pengiriman Desember lebih tinggi 0,4% di level US$ 3,1135 per pon, sementara itu di Shanghai logam untuk pengiriman November turun 0,6% menjadi 49,040 yuan (US$ 7.997) per ton.
Di LME, aluminium dan timah maju sedangkan nikel sedikit berubah setelah kehilangan 5% kemarin. Timah tidak diperdagangkan.