Bisnis.com, JAKARTA - PT Sekawan Intipratama Tbk. segera mengakuisisi perusahaan distribusi BBM dan pelumas untuk mendukung rencana operasi anak usahanya, PT Indo Wana Bara Mining Coal.
Direktur Utama Indo Wana Iwan Bogananta mengatakan kebutuhan BBM dan pelumas Indo Wana diperkirakan meliputi jumlah yang cukup besar.
Melalui akuisisi, kebutuhan itu akan dipenuhi oleh anak perusahaan Sekawan Intipratama (SIAP) yang akan diakuisisi tersebut.
“Kami yakin Indo Wana siap melaksanakan produksi komersial mulai November 2014 sesuai jadwal yang direncanakan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/9/2014).
Iwan juga mengatakan mulai bulan ini, peralatan produksi yang dibutuhkan mulai dikirim secara bertahap ke lokasi tambang.
Demikian juga dengan kegiatan pembebasan lahan yang sudah dimulai sejak beberapa bulan yang lalu, saat ini juga terus dilakukan oleh tim yang ditunjuk.
Seperti diketahui, Sekawan Intipratama pasca rights issue belum lama ini, siap mengeksekusi bidang usaha barunya sebagai perusahaan energi melalui Indo Wana.
Berdasarkan catatan Bisnis, Indo Wana punya IUP Operasi Produksi seluas 5.000 ha di Melak, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Indo Wana memiliki sumberdaya batu bara sebesar 533,31 juta ton.
Setelah resmi mengubah kegiatan usaha utama, Sekawan Intipratama kini juga siap memulai proyek gasifikasi batu bara ke etanol dengan nilai investasi sekitar 500 hingga 750 juta Euro.
Pada tahap awal, pabrik pengolahan tersebut rencananya akan memiliki kapasitas 240.000 metrik ton per tahun mulai Januari 2015.
Pabrik tersebut merupakan bagian dari rencana keseluruhan pabrik yang akan dibangun dalam beberapa tahap dengan total kapasitas produksi sebesar 1,375 juta metrik ton etanol. Pabrik diharapkan sudah beroperasi komersial mulai akhir 2016.
Perseroan juga telah menunjuk perusahaan asal Swiss, yaitu ProCone GmbH sebagai EPC kontraktor yang akan membangun fasilitas gasifikasi tersebut.
Penandatanganan Engineering Service Agreement dilakukan usai paparan publik insidentil SIAP yang digelar di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/8/2014).