Bisnis.com JAKARTA-- Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Agustus 2014 mencapai US$99,51 per barel atau turun US$5,12 per barel dibandingkan dengan harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Juli 2014 sebesar US$104,63 per barel.
Bahkan, harga minyak mentah andalan Indonesia, Minas/SLC juga turun sebesar US$5,06 per barel menjadi US$100 per barel pada Agustus 2014. Padahal, harga minyak mentah itu pada bulan Juli mencapai US$105,06 per barel.
Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan penurunan harga minyak mentah tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya produksi minyak mentah Amerika Serikat dan juga menurunnya permintaan minyak mentah pada Agustus 2014.
Berdasarkan laporan OPEC dan International Energy Agency (IEA) Agustus 2014, kilang-kilang pengolahan minyak mentah di kawasan Atlantic Basin beroperasi tinggi dan mengakibatkan inventory beberapa jenis produk mengalami peningkatan.
Demikian pula di Asia, kondisi kilang pengolahan yang telah kembali beroperasi normal dan masa maintenance mengakibatkan suplai distillate ringan meningkat. Tingkat keuntungan (margin) kilang pengolahan di kawasan Amerika dan Asia melemah pada bulan Juli hingga awal bulan Agustus.
Laporan itu juga menunjukkan produksi minyak mentah OPEC pada Juli 2014 mengalami kenaikan sebesar 167.000 ton barel per hari dibandingkan dengan bulan Juni 2014. Berdasarkan laporan IEA bulan Agustus 2014, produksi minyak mentah dunia di bulan Juli 2014 secara umum mengalami kenaikan menjadi 93,04 juta barel per hari atau lebih tinggi sebesar 230.000 barel per hari dibanding bulan sebelumnya.
OPEC juga mencatat, proyeksi permintaan minyak mentah pada Agustus 2014 sedikit lebih rendah sebesar 20.000 barel per hari dibanding dengan proyeksi pada bulan sebelumnya. Namun, pertumbuhan permintaan pada 2014 diproyeksikan mencapai 1,1 juta barel per hari atau lebih rendah 0,03 juta barel per hari dibandingkan perkiraan pada Juli 2014.
Laporan EIA pada Agustus 2014 mengungkapkan rata-rata produksi minyak mentah AS di pada Juli mencapai 8,5 juta barel per hari yang merupakan angka produksi tertinggi sejak April 1987.
Sementara, untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak terjadi karena penurunan permintaan minyak mentah dan hampir seluruh produk turunannya di Jepang dan Korea Selatan serta kondisi kilang yang telah beroperasi normal dengan kondisi margin rendah dan stok olahan distillate ringan yang tinggi.
Berikut perkembangkan harga minyak utama di pasar internasional selengkapnya:
- Brent (ICE) turun sebesar US$4,79 per barel dari US$108,19 per barel menjadi US$103,40 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$4,82 per barel dari US$105,61 per barel menjadi US$100,79 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar US$6,31 per barel dari US$102,39 per barel menjadi US$96,08 per barel.
- Tapis (Platts) turun sebesar US$5,13 per barel dari US$112,09 per barel menjadi US$106,96 per barel.