Bisnis.com, JAKARTA – Tim riset Henan Putihrai Analytics menyatakan berita aksi korporasi sejumlah emiten menjadi sorotan utama investor pada hari ini, Senin (25/8/2014).
Untuk informasi lengkapnya, berikut kumpulan berita bursa yang banyak dibaca investor hari ini:
EXCL Incar Bisnis Trafik Data Tumbuh 158%
EXCL berniat mengali peluang bisnis layanan data. EXCL kembali melihat adanya peningkatan penggunaan layanan data yang mendorong peningkatan trafik data secara signifikan hingga 158%. (kontan.co.id)
BUMI: Jatuh Tempo Obligasi Konversi Diperpanjang Hingga 2018
Dalam hasil Rapat Pemegang Obligasi yang diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus 2014 di Singapura , BUMI menegaskan bahwa secara bulat menyetujui usulan perpanjang jatuh tempo Obligasi Konversi hingga April 2017. (iqplus)
BJTM Meraih Laba Bersih Rp612,588 Miliar Hingga Juli 2014
BJTM meraih laba besih sebesar Rp612,588 miliar hingga periode Juli 2014 sementara pada periode Juni 2014 laba perseroan masih rp543,28 miliar. Laba per Juli 2014 itu naik 25,18 persen dibandingkan laba periode Juli 2013 yang Rp489,376 miliar. (iqplus)
AALI Kembangkan Sawit Seluas 18.000 ha di Kalimantan Barat
AALI mengembangkan perkebunan kelapa sawit seluas 18.000 hektar (ha) di provinsi Kalimantan sejak tiga tahun terakhir. Saat ini AALI telah menanam sekitar 3.700 ha, sekitar 10 ribu hektar sudah selesai pembebasan lahan, sisanya masih tahap pembebasan lahan. (iqplus)
DAJK Mengincar Pendapatan Rp1,2 Triliun di 2015
DAJK mengincar pendaparan Rp1,2 triliun di 2015, angka tersebut tumbuh sekitar 33,3% jika dibandingkan dengan target pendapatan hingga akhir tahun 2014 sebesar Rp 900 miliar. DAJK optimis dengan target tersebut karena didukung oleh peningkatan kapasitas produksi kemasan. (iqplus)
PTBA Meraih Laba Bersih Semester I/2014 Sebesar Rp1,16 triliun
PTBA berhasil meraih laba bersih pada semester I/2014 sebesar Rp 1,16 triliun, meningkat 33% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 870 miliar. Sedangkan pendapatan PTBA semester I/2014 adalah sebesar Rp 6,43 triliun, naik 18% dari tahun lalu sebesar Rp 5,43 triliun. (investor daily)
Jiwasraya Memilih IPO Daripada Diakuisisi BBRI
Jiwasraya memilih untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) ketimbang diakuisisi oleh Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Namum rencana IPO tersebut belum ditentukan, karena perseroan tengah melakukan persiapan untuk merealisasikan. (iqplus)