Bisnis.com, JAKARTA—Harga kedelai menguat ke level tertinggi dalam sepekan akibat kekhawatiran bahwa musim kering di kawasan negara bagian Midwest akan menggerogoti kualitas hasil panen.
Pada saat yang sama permintaan terhadap komoditas itu untuk kebutuhan cadangan oleh Amerika Serikat mengalami peningkatan.
Sekitar 70% hasil panen kedelai berkualitas baik kemarin atau turun dari 71% sepekan sebelumnya, menurut survei Bloomberg. Para eksportir menjual 110.000 metrik ton kedelai ke China dan 102.000 ton ke Taiwan untuk kontrak pengiriman 12 bulan mulai1 September, menurut pemerintah.
“Curah hujan sedikit mengecewakan selama akhir pekan,” ujar Phyllis Nystrom, manajer risiko Country Hedging Inc. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (5/8/2014). Dia menambahkan akibat curah hujan itu penjualan baru sedikit terkendala.
Kontrak kedelai untuk pengiriman November naik 2% menjadi US$10,795 per bushel pukul 13:15 di bursa Chicago Board of Trade atau pukul 02:15 WIB. Harga komoditas tersebut pulih setelah menyentuh US$10,54 atau yang terendah untuk kontrak paling aktif sejak Oktober 2010.