Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 H dan libur lebaran sepekan kedepan, tingkat konsumsi masyarakat biasanya akan meningkat.
Sementara itu, perdagangan pasar modal biasanya melemah terkena dampak aksi ambil untung (profit taking). Kebutuhan dana tunai seringkali membuat sejumlah pelaku pasar modal memilih untuk keluar dari pasar untuk sementara waktu.
Setelah libur selesai, baru lah investor kembali menata ulang portofolionya. Dalam kondisi ini, tentu kita perlu cermat dalam memilih sektor dan saham untuk berinvestasi.
Tim Riset Daewoo Securities Indonesia menilai sejumlah sektor perlu diperhatikan karena akan terkena pengaruh dari kondisi tersebut. Sektor-sektor itu adalah:
lalu sektor apa yang paling dipengaruhi oleh hal tersebut diatas?
Perbankan: Peningkatan penyaluran kredit sebelumnya namun pertumbuhan simpanan masyarakat pada bulan menjelang lebaran akan melambat.
Otomotif dan pembiayaan: Penjualan mobil baru dan bekas khususnya MPV akan meningkat, dan sebagian besar pembelian dengan cara kredit.
Konsumer dan ritel: Penjualan sektor consumer seperti Indofood dan MYOR akan meningkat demikian juga dengan penjualan retailer seperti MPPA, RALS dan LPPF.
Daewoo Securities menilai kinerja kuartal III dari emiten-emiten di sektor tersebut akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal II, ditambah dengan berakhirnya Pilpres 2014.
“Bila melihat berita akhir-akhir ini maka akan dihiasi oleh berbagai berita mengenai perbaikan jalan dan jembatan untuk kelancaran mudik (pulang kampung) juga arus lalulintas yang semakin padat mendekati hari lebaran serta ramainya pusat perbelanjaan,” paparnya dalam riset Jumat (25/7/2014).
Tidak heran, lanjutnya, jika jumlah uang beredar akan meningkat. Tim Riset Daewoo Securities menyebutkan sebagai gambaran pada Juli 2013, uang yang diedarkan oleh Bank Indonesia mencapai 506 trilliun dan setiap tahun rata-rata meningkat 15-16%. Adapun uang yang beredar pada bulan puasa dan lebaran mencapai 103,1 trilliun, dibanding tahun sebelumnya meningkat 17,4%.