Bisnis.com, JAKARTA— Harga nikel di perdagangan dunia pada hari ini, Rabu (23/7/2014) mampu melanjutkan peguatannya, setelah perdagangan kemarin mencetak rebound.
Perdagangan di bursa London Metal Exchange pada Selasa (22/7/2014) ditutup di harga US$19.051/ton atau menguat 1,46%.
Seperti diketahui harga nikel sempat terus melemah, yaitu sejak Senin (14/7/2014) hingga Jumat (18/7/2014).
Equity Technical Analyst AAA Securities Wijen Pontus mengatakan penurunan harga nikel di minggu lalu, menjadi indikasi bahwa wave ii dari wave (iii) sedang terbentuk.
“Harusnya harga nikel akan kembali menguat, dan bukan tidak mungkin akan kembali ke level 21.600,” kata Wijen dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (23/7/2014).
Dikemukakan jika harga nikel turun di bawah 18.096, ujarnya, skenario yang terjadi adalah skenario alternatif.
“Nikel akan kembali turun membentuk wave alt (c) dari wave [iv], dengan target 17.000. Support 18.096 menjadi support penentu,” kata Wijen.
Dari pantauan Bisnis, sejak awal tahun ini, harga nikel mencapai puncaknya pada US$20.996/ton (13/5/2014), dan terlemah di US$13.804/tom (5/2/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel