Biang Kerok Produksi Emas dan Feronikel ANTM Turun Kuartal I/2024

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja operasional PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) turun untuk produk emas dan feronikel akibat kondisi geopolitik dan ekonomi global sepanjang kuartal I/2024.

Mengutip laporan kinerja operasional, ANTM mengklaim masih dihadapkan pada kondisi geopolitik-ekonomi global yang penuh ketidakpastian serta fluktuasi harga komoditas. Hal ini juga memicu aktivitas perdagangan spekulatif di pasar nikel global yang berdampak pada volatilitas penurunan harga nikel.

“Kondisi oversupply produk Nickel kelas 2 (feronikel dan NPI) menyebabkan harga jual produk Nickel kelas 2 mengalami penurunan,” tulis manajemen, dikutip Kamis (2/5/2024).

Pada feronikel, ANTM mencatatkan volume produksi unaudited feronikel pada sebesar 4.789 ton nikel dalam feronikel (TNi). Produksi ini turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5.437 TNi.

Kemudian volume produksi unaudited bijih nikel konsolidasian ANTM mencapai 1,44 juta wet metric ton (wmt), dengan capaian volume penjualan unaudited bijih nikel konsolidasian ANTM yang ditujukan untuk permintaan di pasar domestik mencapai 1 juta wmt.

Produk selanjutnya adalah emas yang menjadi penopang pendapatan ANTM. Pada periode ini, ANTM mencatatkan total volume produksi unaudited emas dari tambang ero Perusahaan sebesar 166 kg atau setara 5.337 troy ounce.

Sementara itu, volume penjualan logam emas unaudited pada kuartal I/2024 mencapai 7.112 kilogram atau 228.656 troy ounce. Penjualan ini lebih rendah sedikit dibandingkan kuartal I/2023 yang tercatat sebesar 7.223 kilogram.

ANTM juga mencatatkan volume produksi bauksit unaudited yang digunakan dalam produksi Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 153 ribu wmt.

Sejalan, ANTM melalui entitas anak perusahaan yang mengoperasikan Pabrik CGA Tayan, PT Indonesia Chemical Alumina telah 2024 memproduksi sebanyak 24.753 ton alumina.

Pada kuartal I/2024, capaian penjualan alumina unaudited mencapai 38.862 ton alumina, meningkat 18% jika dibandingkan volume penjualan alumina pada kuartal I/2023 yang sebesar 33.069 ton alumina.