Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) membukukan laba bersih Rp199,9 miliar pada semester pertama 2014, naik 42,3% dibanding periode yang sama pada 2013.
"Membaiknya kinerja Intiland ditopang meningkatnya pendapatan dari seluruh segmen usaha berasal dari pengembangan superblok, hunian, kawasan industri maupun investasi properti," kata Direktur Pengelolaan Investasi dan Modal Intiland Archied Noto Pradono di Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Archied mengatakan perseroan membukukan pendapatan dari pengembangan (development income) sebesar Rp775,8 miliar atau 90,8% dari total pendapatan usaha. Jumlah ini meningkat 12,8% dari hasil perolehan pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan berkelanjutan (recurring income) memberi kontribusi Rp78,9 miliar atau 9,2%. Pendapatan berkelanjutan berasal dari segmen investasi properti, antara lain dari penyewaan ruang perkantoran, pengelolaan lapangan golf dan klub olahraga, rumah sakit, dan jaringan hotel Intiwhiz.
Ditinjau dari segmen usahanya, pengembangan superblok mixed-use menjadi kontributor pendapatan terbesar mencapai Rp302,8 miliar atau 35,4%. Pengembangan kawasan bisnis South Quarter di Jakarta Selatan tercatat memberikan kontribusi pendapatan terbesar, mencapai Rp241,1 miliar atau 28,2%.
Kontribusi pendapatan terbesar berikutnya bersumber dari segmen pengembangan hunian, baik kawasan perumahan maupun kondominium, sebesar Rp275,8 miliar atau 32,3%, serta pengembangan kawasan industri melalui Ngoro Industrial Park yang mencapai Rp197,3 miliar atau 23,1%.
Berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp854,8 miliar, atau meningkat 11,8% dibandingkan paruh tahun 2013 sebesar Rp764,9 miliar.
Pengembangan Superblok Archied mengungkapkan bahwa pengembangan proyek superblok mixed-use akan menjadi salah satu pilar pertumbuhan Intiland pada masa depan.
Manajemen menilai penerapan strategi untuk fokus pada proyek-proyek skala besar dan jangka panjang, terbukti efektif untuk meningkatkan kinerja perseroan.
Selain South Quarter, perseroan mengembangkan sejumlah proyek superblok mixed-use lainnya di Jakarta dan Surabaya. Proyek-proyek tersebut, yaitu kawasan terpadu Aeropolis di dekat Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang dan Praxis di kawasan pusat bisnis Surabaya.
Dalam waktu dekat perseroan juga akan memulai pembangunan Spazio Tower di Surabaya.