Bisnis.com, JAKARTA--Bursa Efek Indonesia meminta penjelasan PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) atas volatilitas transaksi efek.
Surat dari BEI yang dikirim pada Senin,(14/7/2014), tersebut mempertanyakan volatilitas transaksi efek VIVA.
Sejak mencapai titik tertinggi pada Kamis, (3/7/2014) di level Rp285, harga saham VIVA terus merosot sampai Rp222 pada Rabu (16/7/2014).
Selama 10 hari perdagangan hingga 16 Juli 2014, harga saham VIVA sudah turun 22,1%. Pada rentang waktu tersebut, saham VIVA hanya sekali menguat, yakni pada penutupan perdagangan sebesar 0,45% menjadi Rp222 dari hari sebelumnya Rp221.
"Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perseroan atau keputusan investasi pemodal," tulis Neil Tobing, Corporate Secretary VIVA, dalam keterbukaan informasi.
Perseroan mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu yang dapat mempengaruhi pergerakan efek. Juga belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di BEI, paling tidak dalam tiga bulan mendatang.