Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara melemah 0,14% pada perdagangan di bursa Rotterdam ke level US$73,5/ton.
Equity Technical Analyst AAA Securities Wijen Pontus mengatakan pelemahan harga batu bara hanya terjadi sementara sebelum akhirnya diprediksi mengalami technical rebound.
“Saat ini harga sedang membentuk bottom, tetapi bottom akan segera selesai. Pelemahan masih akan terjadi dalam satu hingga dua minggu kedepan, karena mengikuti pergerakan harga batu bara yang melemah,” ujarnya kepada Bisnis,Rabu (16/7/2014).
Secara teknikal, dalam risetnya Wijen menyebutkan indeks coal tengah membentuk wave (v) dari wave [a]. Dia memperkirakan bottom wave (v) berada pada kisaran 37.900-38.400. Jika wave (v) selesai terbentuk, indeks coal diprediksi akan menguat kembali ke kisaran 40.000-41.000.
“Indeks tersebut merupakan indeks saham-saham perusahaan batubara. Itu berbeda dengan sektor mining. Kalau sektor mining itu kan juga mencakup saham-saham perusahaan di luar batu bara,” tambahnya.
Wijen juga memprediksi jika harga batu bara menguat, maka bisa ikut mendorong pergerakan saham-saham emiten batubara.
Pergerakan harga batu bara di bursa Rotterdam*
Tanggal | US$/ton |
15/7 | 73,50 |
14/7 | 73,60 |
11/7 | 72,95 |
10/6 | 73,00 |
*Kontrak Agustus 2014