Bisnis.com, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah diperkirakan akan semakin melemah ke leval Rp13.000 per dolar Amerika Serikat pada kuartal III/2014.
Menurut laporan HP Analytics yang diterima Bisnis, Sabtu (28/6/2014), pelemahan rupiah dapat menjadi semakin parah akibat sejumlah faktor.
Pertama, meningkatnya ketegangan di Irak mendorong pelaku pasar untuk menempatkan dananya pada save haven instrument seperti dolar AS.
Faktor kedua, animo liburan kian meningkat menjelang musim panas di belahan bumi utara yang dapat mengakibatkan tingginya permintaan terhadap dolar AS di seluruh dunia.
"Ketiga, secara historis, pembayaran utang luar negeri Indonesia mengalami siklus tertinggi di kuartal II dan IV," seperti dikutip dalam laporan tersebut.