Bisnis.com, JAKARTA – PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/ capex) untuk 2014 sebesar US$25 juta-US$30 juta.
Belanja modal tersebut dipakai untuk membiayai kebutuhan distribusi dan pemasaran dan kebutuhan pemeliharaan, serta memenuhi kebutuhan investasi over-the-top (OTT). Seluruh belanja modal diambil dari kas internal. Selama triwulan I/2014 perseroan sudah menyerap belanja modal US$17,5 juta.
Sepanjang tahun ini perseroan tidak membangun base transceiver station (BTS). BTEL hanya akan memindahkan BTS ke wilayah yang punya prospek pasar cerah. Imanuddin Kencana Putra, Direktur Bakrie Telecom, mengatakan tahun ini perseroan bakal memindahkan 800 BTS ke Pulau Jawa. Hingga saat ini, 80% dari total target atau 640 BTS sudah dipindahkan.
“Kami juga tambah BTS di beberapa titik lewat kerja sama yang lebih efisien. Akuisisi site kan agak mahal,” kata Imanuddin usai paparan publik BTEL, Rabu, (18/6/2014).
Khusus bisnis OTT, Bakrie Telecom mengalokasikan belanja modal sebesar US$1 juta. Salah satu produk OTT BTEL yakni aplikasi Piala Dunia Vivall yang dapat dioperasikan di ponsel pintar.
Anindya Bakrie, Komisaris Utama Bakrie Telecom, mengatakan sampai saat ini sudah 200.000 unduhan Vivall. Targetnya, tahun ini terdapat 2 juta unduhan.
“Di Android, Vivall ini nomor tiga sehabis Facebook dan BBM. Ini kejutan yang menarik di era konvergensi mobile,” tutur Anindya.