Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INTERA RESOURCES Berpotensi Kuasai Setengah Saham Mitra Investindo

Interra Resources Ltd. berpotensi menguasai 50% saham PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) setelah mekanisme penawaran umum terbatas.
Interra adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Singapura, 17,81% sahamnya dikuasai oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. /bisnis.com
Interra adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Singapura, 17,81% sahamnya dikuasai oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Interra Resources Ltd. berpotensi menguasai 50% saham PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) setelah mekanisme penawaran umum terbatas.

Dalam informasi resmi yang diunggah MITI Rabu (4/6/2014) hal ini terjadi jika saham baru tak terserap dalam aksi korporasi tersebut. Pasalnya Interra berkedudukan sebagai pembeli siaga. Pada keterbukaan itu perseroan menjabarkan ada 2 skema struktur kepemilikan saham setelah PUT I.

Pertama,jika pada akhirnya saham diserap seluruhnya oleh Interra, maka kepemilikan masyarakat akan berkurang menjadi 33,93% dari 67,86% sedangkan Olive Crest Corporation akan terkoreksi menjadi 11,98% dari 23,95%.

Adapun PT Surya Raya Guna Perkasa bakal memiliki 3,90% saham perseroan dari sebelumnya 7,80% dan Andreas Tjahjadi akan memegang 0,19% saham MITI, turun dari 0,39%.

Kedua, jika saham dibeli habis oleh pemegang saham publik maka Interra tak mendapat porsi saham MITI. Namun Interra dan MITI tetap memiliki persentase saham atas kepemilikan Goldwater LS Pte. Ltd. dan IBN Oil Holdico Ltd. Dalam hal ini, MITI menguasai 90% sedangkan Interra punya 10%.

Aksi korporasi ini menjadi sorotan salah satunya karena potensi backdoor listing Interra melalui akuisisi saham tersebut. Beberapa waktu lalu MITI pun tak mengelak adanya kemungkinan itu.

Dalam sejumlah referensi tentangbackdoor listing, ada beberapa ciri utama di antaranya jika sebuah transaksi mengakibatkan adanya pemegang saham baru yang memiliki mayoritas saham atau jika ada perubahan bisnis utama perusahaan publik sehingga didominasi bisnis perusahaan tertutup.

MITI telah mengantongi izin pelaksanaanright issuedari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perseroan berencana menerbitkan sekitar 641,61 juta lembar saham atau 50% dari total modal disetor penuh. Saham ditawarkan dengan nilai Rp20 per lembar dengan target perolehan senilai Rp147,57 miliar.

Senilai US$11 juta akan digunakan untuk membiayai akusisi MITI terhadap Goldwater dan IBN. Hal ini adalah bagian dari perubahan bisnis inti perseroan dari batu granit menjadi bisnis minyak dan gas. MITI mengincar Blok Linda Sele di Papua Barat. Saat ini IBN ikut dalam proyek itu.

Sebelumnya pihak bursa mempertanyakan rencana akuisisi Goldwater mengingat perusahaan itu merugi secara komprehensif pada 2012 dan 2013, masing-masing US$1,19 juta dan US$265.941.

Bursa juga meminta penjelasan soal kemungkinan transaksi afiliasi. Interra adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Singapura, 17,81% sahamnya dikuasai oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Perusahaan membantah dugaan transaksi afiliasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper