Bisnis.com, JAKARTA - Emiten-emiten sektor kayu dan pengolahannya mencatat hasil negatif menurut laporan keuangan perseroan.
Presiden Komisaris PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ) Global Tbk. (SULI) Wijiasih Cahyasasih mengungkapkan bahwa perseroan memiliki hambatan dalam ketersediaan modal kerja sehingga sulit dalam meningkatkan produksi.
Selain itu, buruknya kinerja keuangan perseroan tahun lalu menurutnya diakibatkan juga oleh selisih kurs mata uang sehingga kerugian bersih perusahaan meningkat drastis.
“Akibat lebih lanjut dari kerugian ini, perseroan mencatat akumulasi defisit sebanyak Rp2,1 triliun dan secara keseluruhan terjadi defisiensi ekuitas senilai Rp372 miliar,” tulisnya dalam laporan tahunan perseroan.
Sementara itu, Komisaris Utama PT. Tirta Mahakam Resources Tbk. (TIRT) Lim Gunawan Hariyanto menuturkan bahwa lemahnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang menjadi pangsa pasar perusahaan mengakibatkan perusahaan tidak banyak memiliki pilihan dalam melakukan restrukturisasi.
Menurutnya, penurunan harga jual dan rendahnya permintaan memaksa perusahaan meningkatkan volume penjualan untuk mempertahankan cash flow yang positif bagi kelangsungan usaha perusahaan.
“Usaha ini mengakibatkan kerugian yang signifikan di 2013,” katanya dalam laporan tahunan perseroan.
Sepanjang kuartal I/2014, SULI mencetak laba bersih senilai Rp37,27 miliar atau naik 55,24% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp16,69 miliar.
Hal positif juga ditorehkan TIRT di kuartal I/2014 yang berhasil mendulang laba bersih senilai Rp43,16 miliar setelah mengalami rugi bersih senilai Rp7,84 miliar dalam periode yang sama tahun lalu.