Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas bursa baru saja menghentikan sementara perdagangan saham (suspensi) PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. (KBRI) mulai sesi 2 perdagangan hari ini, Jumat (23/5/2014).
Suspensi ini dilakukan menunjuk pada penyampaian laporan keuangan perseroan periode 31 Maret 2014. Ternyata, berdasarkan laporan keuangan KBRI per 31 Maret 2014, selama 3 bulan pertama tahun ini perseroan tidak melakukan penjualan kertas sama sekali sehingga tidak ada pendapatan.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan masih memperoleh pendapatan Rp5,15 miliar, yang seluruhnya berasal dari penjualan kertas kepada CV Putra Tunggal.
Perseroan menderita rugi Rp6,31 miliar pada kuartal I/2014, semakin terperosok lebih dari 100% dibandingkan dengan rugi pada kuartal I/2013 yang hanya Rp3,01 miliar.
Perusahaan yang bergerak di bidang industri dan distribusi kertas ini memiliki pabrik kertas di Banyuwangi, Jawa Timur, yang sudah beroperasi sejak 1971.
Selain itu, Kertas Basuki Rachmat memiliki tanaman industri di Jakarta, yaitu PT HTI Basuki Rachmat yang saat ini belum beroperasi.