Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's Turunkan Peringkat Indika Energy

Moody's Investors Service menurunkan peringkat PT Indika Energy Tbk. dari stabil menjadi negatif dan memberikan peringkat B1 untuk 2 obligasi perseroan.

Bisnis.com, JAKARTA--Moody's Investors Service menurunkan peringkat PT Indika Energy Tbk. dari stabil menjadi negatif dan memberikan peringkat B1 untuk 2 obligasi perseroan.

Dalam rilis resmi Moody's yang diterima Bisnis, Kamis (22/5/2014) peringkat B1 disematkan untuk surat utang yang dikeluarkan oleh 2 entitas anak perseroan.
 
Pertama, senior notes senilai US$300 juta yang jatuh tempo pada 2018, dikeluarkan oleh Indo Energy Finance B.V.
 
Kedua, untuk senior notes senilai US$500 miliar yang diterbitkan oleh PT Energy Finance II B.V. Surat utang tersebut jatuh tempo pada 2023.
 
Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's Brian Grieser mengatakan penurunan peringkat itu mencerminkan tekanan yang makin besar terhadap kinerja perusahaan, terutama dari segi harga batubara. Grieser memprediksi harga barubara masih tertekan dalam 12 bulan mendatang.
 
"Penurunan harga ini akan menggerus financial leverage perseroan menjadi 5.0x dalam setahun ini, dibandingkan dengan Maret 2014 pada posisi 4,2x," tulisnya dalam rilis tersebut.
 
Indeks batubara Newcastle, yang menjadi rujukan batubara Asia, anjlok ke level US$73 per ton tahun ini dari harga rerata tahun lalu yakni US$84 per ton.
 
Grieser menekankan pendapatan perseroan yang berasal dari PT Kideco Jaya Agung bakal terus turun. Tahun 2015 pendapatan yang diperoleh Indika dari Kideco diproyeksikan terkoreksi 35%--45% secara year-on-year.
 
Sementara tahun ini Indika mengantongi dividen tunai sebesar US$88 juta, turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya saat Kideco masih menyumbang US$154 juta.
 
 
Sejauh ini Kideco menyumbang porsi yang cukup signifikan pada pendapatan Indika. Pasalnya emiten berkode INDY itu menguasai 46% saham pada produsen batubara terbesar ke-3 di Indonesia tersebut.
 
Selain itu, kata Grieser, Moody's juga memproyeksikan volume pengangkutan overburden PT Petrosea Tbk. (PTRO), entitas anak Indika di sektor kontraktor pertambangan juga bakal menurun. Kinerja sektor pengangkutan batubara oleh PT Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) pun akan turut tertekan di tengah lesunya industri batubara.
 
Walau tertekan, Moody's masih mengapresiasi kesuksesan perseroan menjaga kekuatan kas perusahaan senilai US$391 juta per Maret 2014, menjaga kondisi utang, dan memangkas biaya sepanjang 2013. Oleh karena itu Moody's masih memberikan peringkat B1 atas surat utang perseroan.
 
Namun, peringkat tersebut bisa menurun dalam beberapa kondisi. Pertama, jika harga batubara turun ke bawah US$75--US$80 per ton. Kedua, jika entitas anak perseroan gagal memenangi tender dan kontrak serta menjaga pendapatannya di level saat ini.
 
Ketiga, jika kerjasama perseroan terganggu. Keempat jika perseroan melakukan akuisisi dengan fasilitas pinjaman dalam jumlah besar, dan terakhir jika perseroan tak mampu mempertahankan kas nya dan jatuh ke bawa US$200 juta.
 
Penurunan juga dapat terjadi jika rasio total debt/EBITDA perseroan mencapai 5.0x dan net debt/EBITDA sebesar 4.0x.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper